Sriwijaya Fc
Senin, 26 Maret 2012
Rabu, 21 Maret 2012
Tiga Kelompok Suporter SFC Akhirnya Damai
Tiga Kelompok Suporter SFC Akhirnya Damai
Ketegangan hubungan suporter Sriwijaya FC yang berlangsung sejak
2005-2011 itu berakhir. Ketiga kelompok suporter sepakat berdamai dan
melanjutkan silaturahmi demi menjaga keutuhan Sriwijaya FC dan Sumatera
Selatan (Sumsel).
Setelah berdamai di hadapan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Ginting dan jajarannya, pertemuan lanjutan digelar dengan mediasi Amir Lintang dalam tajuk silaturahmi antara suporter yang digelar di Pizza Hut Jl Jenderal Sudirman Palembang, Minggu (18/3/2012).
Bahkan turut serta dalam pertemuan ini, Facebook Community dan Fanspage Sriwijaya FC dalam pertemuan tiga pentolan suporter Ketua Singa Mania, Dedi Pranta, Ketua Simanis Qusoy, dan Ketua SMS, Edi Ismail yang diwakili Bendahara, Aang.
Qusoy pun angkat bicara dan mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran suporter dan pendukung SFC, karena damai itu begitu indah. Ketegangan berakhir dengan aksi saling damai saat Sriwijaya FC menghadapi Mitra Kukar, Sabtu (17/3/2012).
"Tadi pagi, ada 4 orang anggota Singa Mania yang berbelanja ke Distro milik Simanis, Waka-waka Simpang Empat Jakabaring. Ini luar biasa. Ini adalah dampak dari perdamaian kemarin malam. Saya sangat terharu. Ini luar biasa setelah sejak tahun 2005-2011 terjadi pertikaian yang tidak pernah selesai," jelas Qusoy kepada Sripoku.com.
Ke depan Qusoy mengatakan akan terus menjalin silaturahmi dengan Singa Mania demi menjaga perdamaian dan persaudaraan yang telah terjalin.
"Kita semua saudara dan saya bersama jajaran Simanis akan berusaha keras untuk meredam apa pun yang berbau provokasi. Keberadaan Facebook Community dan Fansfage Sriwijaya yang lebih eksis di dunia maya juga kami harapkan bisa menjaga perdamaian ini," jelas Qusoy.
Selanjutnya Ketua Singa Mania Dedi Pranata juga mengucapkan syukur dengan terjadinya perdamaian ini. Andil besar juga tidak lepas dari jajaran Polresta Palembang yang telah melakukan mediasi perdamaian.
"Perdamaian Sabtu (17/3/2012), merupakan hal yang sangat monumental. Polisi tidak lagi dipusingkan dengan pengamanan dan pulang cepat.
Saya pun turut mengabadikan momen di mana sebelum pertandingan semalam, anggota kami duduk lesehan dengan anggota Simanis dan SMS, di mana seragam hijau duduk satu tempat dengan seragam kuning. Itu korwil Sako dan Botak di mana mereka kerap tawuran dan musuhan," jelasnya.
Menurut Frans, suasana yang sudah lama tidak terlihat sejak enam tahun lalu. Kini fondasi sudah terbentuk, mungkin ada paku-paku kecil yang akan memprovokasi ke depan dan harus dihadapi bersama-sama untuk menjaga silaturahmi.
"Antar anggota suporter akan saling berkunjung. Tadi malam adalah momen penting di mana anggota kami yang ketinggalan dan tidak ada kendaraan diajak pulang oleh anggota Simanis. Begitu juga sebaliknya. Kami juga mengajak anggota Simanis untuk pulang bersama," jelas Fran.
Sementara itu, Bendahara Umum, Aang, mengatakan, dengan adanya perdamaian ini yang harus dilakukan ke depan adalah bagaimana terus menjaga silaturahmi.
"Saya pikir yang harus dilakukan adalah bagaimana ke depan kita harus tetap berkoordinasi jika ada kejadian yang berbentuk provokasi dan mengganggu perdamaian ini," jelas Aang.
Setelah berdamai di hadapan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Ginting dan jajarannya, pertemuan lanjutan digelar dengan mediasi Amir Lintang dalam tajuk silaturahmi antara suporter yang digelar di Pizza Hut Jl Jenderal Sudirman Palembang, Minggu (18/3/2012).
Bahkan turut serta dalam pertemuan ini, Facebook Community dan Fanspage Sriwijaya FC dalam pertemuan tiga pentolan suporter Ketua Singa Mania, Dedi Pranta, Ketua Simanis Qusoy, dan Ketua SMS, Edi Ismail yang diwakili Bendahara, Aang.
Qusoy pun angkat bicara dan mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran suporter dan pendukung SFC, karena damai itu begitu indah. Ketegangan berakhir dengan aksi saling damai saat Sriwijaya FC menghadapi Mitra Kukar, Sabtu (17/3/2012).
"Tadi pagi, ada 4 orang anggota Singa Mania yang berbelanja ke Distro milik Simanis, Waka-waka Simpang Empat Jakabaring. Ini luar biasa. Ini adalah dampak dari perdamaian kemarin malam. Saya sangat terharu. Ini luar biasa setelah sejak tahun 2005-2011 terjadi pertikaian yang tidak pernah selesai," jelas Qusoy kepada Sripoku.com.
Ke depan Qusoy mengatakan akan terus menjalin silaturahmi dengan Singa Mania demi menjaga perdamaian dan persaudaraan yang telah terjalin.
"Kita semua saudara dan saya bersama jajaran Simanis akan berusaha keras untuk meredam apa pun yang berbau provokasi. Keberadaan Facebook Community dan Fansfage Sriwijaya yang lebih eksis di dunia maya juga kami harapkan bisa menjaga perdamaian ini," jelas Qusoy.
Selanjutnya Ketua Singa Mania Dedi Pranata juga mengucapkan syukur dengan terjadinya perdamaian ini. Andil besar juga tidak lepas dari jajaran Polresta Palembang yang telah melakukan mediasi perdamaian.
"Perdamaian Sabtu (17/3/2012), merupakan hal yang sangat monumental. Polisi tidak lagi dipusingkan dengan pengamanan dan pulang cepat.
Saya pun turut mengabadikan momen di mana sebelum pertandingan semalam, anggota kami duduk lesehan dengan anggota Simanis dan SMS, di mana seragam hijau duduk satu tempat dengan seragam kuning. Itu korwil Sako dan Botak di mana mereka kerap tawuran dan musuhan," jelasnya.
Menurut Frans, suasana yang sudah lama tidak terlihat sejak enam tahun lalu. Kini fondasi sudah terbentuk, mungkin ada paku-paku kecil yang akan memprovokasi ke depan dan harus dihadapi bersama-sama untuk menjaga silaturahmi.
"Antar anggota suporter akan saling berkunjung. Tadi malam adalah momen penting di mana anggota kami yang ketinggalan dan tidak ada kendaraan diajak pulang oleh anggota Simanis. Begitu juga sebaliknya. Kami juga mengajak anggota Simanis untuk pulang bersama," jelas Fran.
Sementara itu, Bendahara Umum, Aang, mengatakan, dengan adanya perdamaian ini yang harus dilakukan ke depan adalah bagaimana terus menjaga silaturahmi.
"Saya pikir yang harus dilakukan adalah bagaimana ke depan kita harus tetap berkoordinasi jika ada kejadian yang berbentuk provokasi dan mengganggu perdamaian ini," jelas Aang.
Sang Inspirator Lini Depan SFC
Sang Inspirator Lini Depan SFC
Menjadi
asisten pelatih merangkap pemain memang tidak mudah, namun Keith Jerome
Kayamba Gumbs bisa melakoninya dengan mulus. Bahkan lini depan Laskar
Wong Kito sangat tergantung kepada kreativitas sang striker senior.
Kayamba memang nyaris tidak pernah absen. Ia hanya tidak bermain dua kali yakni saat SFC menahan imbang Persela 1-1 pada 4 Februari 2012 dan saat SFC mengalahkan Persiram, Sabtu (17/3).
Tanpa Gumbs, lini depan SFC bermain tanpa ritme. Sehingga meski mendominasi permainan anak Laskar Wong Kito kesulitan mencetak gol.
"Dia bermain sangat baik dalam 15 laga dan mampu memotivasi serta memimpin rekan-rekan. Namun ada kalanya SFC memang harus belajar bermain tanpa dia dalam beberapa momen tertentu," jelas Pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (18/3/2012).
Sementara itu, Firman Utina juga menilai, Kayamba tidak hanya sebagai asisten pelatih, tetapi juga pemimpin dan inspirator di lini depan.
"Dia leader, inspirator, dan contoh bagi kami semua yang berusia lebih muda darinya. Dia panutan pemain di SFC bahkan juga di Indonesia," jelas Firman.
Kayamba lima musim memperkuat SFC. Setiap musim dia selalu menjadi top skorer bagi tim asal Sumsel ini.
Hanya Ngon A Djam pemain yang pernah memperkuat SFC pada musim 2008/2009 yang mampu menyamainya. Selebihnya Gumbs selalu produktif dan di atas striker SFC lainnya.
Bahkan musim ini merupakan musim terbaiknya dengan mengemas 15 gol dari 15 pertandingan yang dilakoninya.
Wajar jika kemudian manajemen berjuang keras agar sang pemain bisa tampil di putaran kedua. Karena tim masih memiliki ketergantungan dengan sang pemain.

Kayamba memang nyaris tidak pernah absen. Ia hanya tidak bermain dua kali yakni saat SFC menahan imbang Persela 1-1 pada 4 Februari 2012 dan saat SFC mengalahkan Persiram, Sabtu (17/3).
Tanpa Gumbs, lini depan SFC bermain tanpa ritme. Sehingga meski mendominasi permainan anak Laskar Wong Kito kesulitan mencetak gol.
"Dia bermain sangat baik dalam 15 laga dan mampu memotivasi serta memimpin rekan-rekan. Namun ada kalanya SFC memang harus belajar bermain tanpa dia dalam beberapa momen tertentu," jelas Pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (18/3/2012).
Sementara itu, Firman Utina juga menilai, Kayamba tidak hanya sebagai asisten pelatih, tetapi juga pemimpin dan inspirator di lini depan.
"Dia leader, inspirator, dan contoh bagi kami semua yang berusia lebih muda darinya. Dia panutan pemain di SFC bahkan juga di Indonesia," jelas Firman.
Kayamba lima musim memperkuat SFC. Setiap musim dia selalu menjadi top skorer bagi tim asal Sumsel ini.
Hanya Ngon A Djam pemain yang pernah memperkuat SFC pada musim 2008/2009 yang mampu menyamainya. Selebihnya Gumbs selalu produktif dan di atas striker SFC lainnya.
Bahkan musim ini merupakan musim terbaiknya dengan mengemas 15 gol dari 15 pertandingan yang dilakoninya.
Wajar jika kemudian manajemen berjuang keras agar sang pemain bisa tampil di putaran kedua. Karena tim masih memiliki ketergantungan dengan sang pemain.
Pelatih Sriwijaya FC: Risky Bisa Diandalkan
Pelatih Sriwijaya FC: Risky Bisa Diandalkan
Striker muda potensial Risky Novriansyah tidak pernah mengecewakan jika tampil sebagai starter.
Dua kali menggantikan peran Kayamba sebagai target man, dia selalu memberikan kontribusi besar.
"Risky bisa diandalkan, keberadaannya sangat potensi. Makanya ketika Kayamba asben dialah yang selalu diandalkan. Lagi pula kita memang harus belajar tanpa Kayamba," jelas Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Diakui Kas, Kayamba adalah pemain penting yang kini sulit dicari penggantinya.
Absennya Kayamba merupakan kerugian besar bagi tim. Tetapi apa pun itu, sebagai pelatih dia harus menemukan solusi di lini depan.
"Itu selalu saya komunikasikan dengan Kayamba," jelas Kas.
Menurut Kas, Risky memang perlu jam terbang dan selalu rutin diturunkan meski sebagai pemain pengganti. Ketika diturunkan sebagai starter dia mampu menjalankan tugas dengan baik.
Dua kali menggantikan peran Kayamba sebagai target man, dia selalu memberikan kontribusi besar.
"Risky bisa diandalkan, keberadaannya sangat potensi. Makanya ketika Kayamba asben dialah yang selalu diandalkan. Lagi pula kita memang harus belajar tanpa Kayamba," jelas Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Diakui Kas, Kayamba adalah pemain penting yang kini sulit dicari penggantinya.
Absennya Kayamba merupakan kerugian besar bagi tim. Tetapi apa pun itu, sebagai pelatih dia harus menemukan solusi di lini depan.
"Itu selalu saya komunikasikan dengan Kayamba," jelas Kas.
Menurut Kas, Risky memang perlu jam terbang dan selalu rutin diturunkan meski sebagai pemain pengganti. Ketika diturunkan sebagai starter dia mampu menjalankan tugas dengan baik.
Libur 12 Hari

Libur sendiri diberikan Laskar Wong Kito lantaran panjangnya jeda kompetisi putaran kedua yang baru digelar pertengahan April 2012 nanti. Sriwijaya sendiri bakal menjalani laga perdana putaran kedua melawan tuan rumah Persiram Raja Ampat (15/4) nanti.
“Waktu pertandingan masih lama, untuk itu kami akan mengistirahatkan pemain dulu. Kami memberikan waktu kepada pemain untuk berkumpul dengan keluarganya masing-masing. Sebab, pemain sudah lama tak pulang kampung. Dan hal ini sangat perlu untuk mengembalikan psikisnya,” lanjutnya.
Namun, meski memberikan waktu libur panjang, Kas Hartadi berharap kepada anak asuhnya untuk tetap menjaga kondisi fisik. Sehingga, saat bergabung tak ada penurunan fisik secara drastis. “Kami harap pemain tidak lupa untuk tetap menjaga kondisinya. Penurunan fisik setelah libur panjang itu biasa. Namun, jangan sampai kondisinya terlalu lemah,” lanjut tactician asal Solo itu.
Tak hanya itu, mantan pemain Timnas Indonesia itu juga meminta kepada pemainnya untuk gabung tepat waktu. Sebab, Laskar Sriwijaya bakal menjalani beberapa laga berat di awal putaran kedua.
Ya, tim juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut itu akan menjalani tiga laga away langsung. Yakni, melawan Persiram Raja Ampat, (15/4). Kemudian melancong ke Samarinda, Kaltim, melawat kekandang Persisam Putra Samarinda (21/4). Dan terakhir melawan Mitra Kukar (25/4). “Kami akan menjalani laga lebih berat di awal putaran kedua nanti. Untuk itu, kami harus mempersiapkan diri secara maksimal sebelum bertanding,” pungkas mantan pelatih SFC U-21 itu.
Inilah Pemenang Undian Tiket SFCManajemen Sriwijaya FC
memberikan tenggat waktu selama dua minggu bagi pemenang
undian tiket penonton untuk menukarkan hadiahnya.
Sekretaris SFC, Faisal Mursyid, mengatakan penukaran potongan tiket yang menang ini dapat dilakukan di Sekretariat SFC Kompleks Palembang Square Jl Angkatan 45/Kampus POM IX No R 130.
Syaratnya hanya cukup dengan membawa indentitas diri, baik itu berupa KTP, SIM ataupun lainnya.
"Kita beri waktu dua minggu untuk mengambil hadiahnya. Jadi apabila sampai tanggal 2 April tidak juga diambil maka akan dianggap hangus," jelas Faisal kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Faisal menambahkan, pemberian hadiah ini dalam upaya untuk memanjakan para penggemar sepak bola di Sumatera Selatan, khususnya kepada pecinta SFC.
Maka dari itu tidak hanya selesai sampai di sini saja, sebab pada akhir putaran kedua pun akan tetap dilakukan pengundian tiket penonton ini.
"Sebelumnya manajemen juga telah membuat inovasi baru berupa design baru tiket dengan harga yang tidak berubah. Pada putaran kedua mendatang saya belum tahu apakah akan mengalami kenaikan harga atau tidak, sebab itu sangat tergantung dari antusias penonton," tutupnya.
INILAH PEMENANG UNDIAN TIKET SFC:
Hadiah No Tiket Pertandingan
Motor 032946 (Barat) SFC Vs Persiram
BB 03103 (Utara) SFC Vs Persisam
BB 06435 (Barat) SFC Vs Persisam
Televisi 02509 (VIP) SFC Vs Persisam
Televisi 01035 (VIP) SFC Vs Mitra Kukar
Sekretaris SFC, Faisal Mursyid, mengatakan penukaran potongan tiket yang menang ini dapat dilakukan di Sekretariat SFC Kompleks Palembang Square Jl Angkatan 45/Kampus POM IX No R 130.
Syaratnya hanya cukup dengan membawa indentitas diri, baik itu berupa KTP, SIM ataupun lainnya.
"Kita beri waktu dua minggu untuk mengambil hadiahnya. Jadi apabila sampai tanggal 2 April tidak juga diambil maka akan dianggap hangus," jelas Faisal kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Faisal menambahkan, pemberian hadiah ini dalam upaya untuk memanjakan para penggemar sepak bola di Sumatera Selatan, khususnya kepada pecinta SFC.
Maka dari itu tidak hanya selesai sampai di sini saja, sebab pada akhir putaran kedua pun akan tetap dilakukan pengundian tiket penonton ini.
"Sebelumnya manajemen juga telah membuat inovasi baru berupa design baru tiket dengan harga yang tidak berubah. Pada putaran kedua mendatang saya belum tahu apakah akan mengalami kenaikan harga atau tidak, sebab itu sangat tergantung dari antusias penonton," tutupnya.
INILAH PEMENANG UNDIAN TIKET SFC:
Hadiah No Tiket Pertandingan
Motor 032946 (Barat) SFC Vs Persiram
BB 03103 (Utara) SFC Vs Persisam
BB 06435 (Barat) SFC Vs Persisam
Televisi 02509 (VIP) SFC Vs Persisam
Televisi 01035 (VIP) SFC Vs Mitra Kukar
Bebas Blacklist

Itu setelah, paspor Kayamba dicap biru saat bertolak ke Singapura bersama anak dan istrinya serta Direktur Keuangan Augie Bunyamin, kemarin (19/3). “Informasi mengenai kepastian Kayamba tentang masalah larangan bermain kini terjawab sudah. Sore tadi (kemarin, red) pukul 18.25 WIB Kayamba bersama Keluarga didampingi Bapak Augie Bunyamin telah berangkat ke Singapura. Hasilnya? Alhamdulillah, Kayamba mendapatkan cap Biru. Artinya Kayamba tidak di-blacklist,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin, kemarin (19/3).
Nah, dengan tidak adanya blacklist, lanjut Hendri, pengurusan visa Kayamba yang sudah habis bakal segera kelar. Serta, Kayamba bisa kembali ke Indonesia dan bergabung bersama Sriwijaya. “Soal urusan di imigrasi Indonesia sudah tidak ada masalah lagi. Kayamba juga sudah mendapat cap biru. Tinggal mengurus di KBRI yang ada di Singapura. Mungkin, dua atau tiga hari sudah selesai,” lanjutnya.
Hendri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu. Termasuk manajemen Sriwijaya lainnya. Seperti, President Sriwijaya, Dodi Reza Alex, direktur Promosi PT SOM, Bakti Setiawan, sekretaris PT SOM, Faisyal Mursyid.
“Kami juga berterima kasih kepada agen Kayamba, Eko Subekti, kepala Imigrasi Jakarta Selatan. Serta doa dari masyarakat Sumsel atas semua daya dan upaya untuk memperjuangkan Kayamba tetap berada di Sriwijaya FC,” imbuh anggota DPRD Banyuasin itu.
Hendri juga berharap, kisruh PSSI bisa segera teratasi. Sehingga, kejadian seperti yang menimpa Kayamba tak terulang lagi. Sebab, kasus Kayamba ini dampak dari dualisme PSSI saat ini. Dimana, PSSI mengabaikan perpanjangan visa pemain asing terutama yang berlaga di Indonesia Super League (ISL). “Mudah-mudahan kisruh PSSI bisa cepat selesai. Sehingga kepastian tentang KITAS para pemain asing lainnya juga dapat berjalan dengan lancar,” pungkas pria berkacamata itu.
Langganan:
Postingan (Atom)