Senin, 26 Maret 2012
Rabu, 21 Maret 2012
Tiga Kelompok Suporter SFC Akhirnya Damai
Tiga Kelompok Suporter SFC Akhirnya Damai
Ketegangan hubungan suporter Sriwijaya FC yang berlangsung sejak
2005-2011 itu berakhir. Ketiga kelompok suporter sepakat berdamai dan
melanjutkan silaturahmi demi menjaga keutuhan Sriwijaya FC dan Sumatera
Selatan (Sumsel).
Setelah berdamai di hadapan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Ginting dan jajarannya, pertemuan lanjutan digelar dengan mediasi Amir Lintang dalam tajuk silaturahmi antara suporter yang digelar di Pizza Hut Jl Jenderal Sudirman Palembang, Minggu (18/3/2012).
Bahkan turut serta dalam pertemuan ini, Facebook Community dan Fanspage Sriwijaya FC dalam pertemuan tiga pentolan suporter Ketua Singa Mania, Dedi Pranta, Ketua Simanis Qusoy, dan Ketua SMS, Edi Ismail yang diwakili Bendahara, Aang.
Qusoy pun angkat bicara dan mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran suporter dan pendukung SFC, karena damai itu begitu indah. Ketegangan berakhir dengan aksi saling damai saat Sriwijaya FC menghadapi Mitra Kukar, Sabtu (17/3/2012).
"Tadi pagi, ada 4 orang anggota Singa Mania yang berbelanja ke Distro milik Simanis, Waka-waka Simpang Empat Jakabaring. Ini luar biasa. Ini adalah dampak dari perdamaian kemarin malam. Saya sangat terharu. Ini luar biasa setelah sejak tahun 2005-2011 terjadi pertikaian yang tidak pernah selesai," jelas Qusoy kepada Sripoku.com.
Ke depan Qusoy mengatakan akan terus menjalin silaturahmi dengan Singa Mania demi menjaga perdamaian dan persaudaraan yang telah terjalin.
"Kita semua saudara dan saya bersama jajaran Simanis akan berusaha keras untuk meredam apa pun yang berbau provokasi. Keberadaan Facebook Community dan Fansfage Sriwijaya yang lebih eksis di dunia maya juga kami harapkan bisa menjaga perdamaian ini," jelas Qusoy.
Selanjutnya Ketua Singa Mania Dedi Pranata juga mengucapkan syukur dengan terjadinya perdamaian ini. Andil besar juga tidak lepas dari jajaran Polresta Palembang yang telah melakukan mediasi perdamaian.
"Perdamaian Sabtu (17/3/2012), merupakan hal yang sangat monumental. Polisi tidak lagi dipusingkan dengan pengamanan dan pulang cepat.
Saya pun turut mengabadikan momen di mana sebelum pertandingan semalam, anggota kami duduk lesehan dengan anggota Simanis dan SMS, di mana seragam hijau duduk satu tempat dengan seragam kuning. Itu korwil Sako dan Botak di mana mereka kerap tawuran dan musuhan," jelasnya.
Menurut Frans, suasana yang sudah lama tidak terlihat sejak enam tahun lalu. Kini fondasi sudah terbentuk, mungkin ada paku-paku kecil yang akan memprovokasi ke depan dan harus dihadapi bersama-sama untuk menjaga silaturahmi.
"Antar anggota suporter akan saling berkunjung. Tadi malam adalah momen penting di mana anggota kami yang ketinggalan dan tidak ada kendaraan diajak pulang oleh anggota Simanis. Begitu juga sebaliknya. Kami juga mengajak anggota Simanis untuk pulang bersama," jelas Fran.
Sementara itu, Bendahara Umum, Aang, mengatakan, dengan adanya perdamaian ini yang harus dilakukan ke depan adalah bagaimana terus menjaga silaturahmi.
"Saya pikir yang harus dilakukan adalah bagaimana ke depan kita harus tetap berkoordinasi jika ada kejadian yang berbentuk provokasi dan mengganggu perdamaian ini," jelas Aang.
Setelah berdamai di hadapan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Ginting dan jajarannya, pertemuan lanjutan digelar dengan mediasi Amir Lintang dalam tajuk silaturahmi antara suporter yang digelar di Pizza Hut Jl Jenderal Sudirman Palembang, Minggu (18/3/2012).
Bahkan turut serta dalam pertemuan ini, Facebook Community dan Fanspage Sriwijaya FC dalam pertemuan tiga pentolan suporter Ketua Singa Mania, Dedi Pranta, Ketua Simanis Qusoy, dan Ketua SMS, Edi Ismail yang diwakili Bendahara, Aang.
Qusoy pun angkat bicara dan mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran suporter dan pendukung SFC, karena damai itu begitu indah. Ketegangan berakhir dengan aksi saling damai saat Sriwijaya FC menghadapi Mitra Kukar, Sabtu (17/3/2012).
"Tadi pagi, ada 4 orang anggota Singa Mania yang berbelanja ke Distro milik Simanis, Waka-waka Simpang Empat Jakabaring. Ini luar biasa. Ini adalah dampak dari perdamaian kemarin malam. Saya sangat terharu. Ini luar biasa setelah sejak tahun 2005-2011 terjadi pertikaian yang tidak pernah selesai," jelas Qusoy kepada Sripoku.com.
Ke depan Qusoy mengatakan akan terus menjalin silaturahmi dengan Singa Mania demi menjaga perdamaian dan persaudaraan yang telah terjalin.
"Kita semua saudara dan saya bersama jajaran Simanis akan berusaha keras untuk meredam apa pun yang berbau provokasi. Keberadaan Facebook Community dan Fansfage Sriwijaya yang lebih eksis di dunia maya juga kami harapkan bisa menjaga perdamaian ini," jelas Qusoy.
Selanjutnya Ketua Singa Mania Dedi Pranata juga mengucapkan syukur dengan terjadinya perdamaian ini. Andil besar juga tidak lepas dari jajaran Polresta Palembang yang telah melakukan mediasi perdamaian.
"Perdamaian Sabtu (17/3/2012), merupakan hal yang sangat monumental. Polisi tidak lagi dipusingkan dengan pengamanan dan pulang cepat.
Saya pun turut mengabadikan momen di mana sebelum pertandingan semalam, anggota kami duduk lesehan dengan anggota Simanis dan SMS, di mana seragam hijau duduk satu tempat dengan seragam kuning. Itu korwil Sako dan Botak di mana mereka kerap tawuran dan musuhan," jelasnya.
Menurut Frans, suasana yang sudah lama tidak terlihat sejak enam tahun lalu. Kini fondasi sudah terbentuk, mungkin ada paku-paku kecil yang akan memprovokasi ke depan dan harus dihadapi bersama-sama untuk menjaga silaturahmi.
"Antar anggota suporter akan saling berkunjung. Tadi malam adalah momen penting di mana anggota kami yang ketinggalan dan tidak ada kendaraan diajak pulang oleh anggota Simanis. Begitu juga sebaliknya. Kami juga mengajak anggota Simanis untuk pulang bersama," jelas Fran.
Sementara itu, Bendahara Umum, Aang, mengatakan, dengan adanya perdamaian ini yang harus dilakukan ke depan adalah bagaimana terus menjaga silaturahmi.
"Saya pikir yang harus dilakukan adalah bagaimana ke depan kita harus tetap berkoordinasi jika ada kejadian yang berbentuk provokasi dan mengganggu perdamaian ini," jelas Aang.
Sang Inspirator Lini Depan SFC
Sang Inspirator Lini Depan SFC
Menjadi
asisten pelatih merangkap pemain memang tidak mudah, namun Keith Jerome
Kayamba Gumbs bisa melakoninya dengan mulus. Bahkan lini depan Laskar
Wong Kito sangat tergantung kepada kreativitas sang striker senior.
Kayamba memang nyaris tidak pernah absen. Ia hanya tidak bermain dua kali yakni saat SFC menahan imbang Persela 1-1 pada 4 Februari 2012 dan saat SFC mengalahkan Persiram, Sabtu (17/3).
Tanpa Gumbs, lini depan SFC bermain tanpa ritme. Sehingga meski mendominasi permainan anak Laskar Wong Kito kesulitan mencetak gol.
"Dia bermain sangat baik dalam 15 laga dan mampu memotivasi serta memimpin rekan-rekan. Namun ada kalanya SFC memang harus belajar bermain tanpa dia dalam beberapa momen tertentu," jelas Pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (18/3/2012).
Sementara itu, Firman Utina juga menilai, Kayamba tidak hanya sebagai asisten pelatih, tetapi juga pemimpin dan inspirator di lini depan.
"Dia leader, inspirator, dan contoh bagi kami semua yang berusia lebih muda darinya. Dia panutan pemain di SFC bahkan juga di Indonesia," jelas Firman.
Kayamba lima musim memperkuat SFC. Setiap musim dia selalu menjadi top skorer bagi tim asal Sumsel ini.
Hanya Ngon A Djam pemain yang pernah memperkuat SFC pada musim 2008/2009 yang mampu menyamainya. Selebihnya Gumbs selalu produktif dan di atas striker SFC lainnya.
Bahkan musim ini merupakan musim terbaiknya dengan mengemas 15 gol dari 15 pertandingan yang dilakoninya.
Wajar jika kemudian manajemen berjuang keras agar sang pemain bisa tampil di putaran kedua. Karena tim masih memiliki ketergantungan dengan sang pemain.

Kayamba memang nyaris tidak pernah absen. Ia hanya tidak bermain dua kali yakni saat SFC menahan imbang Persela 1-1 pada 4 Februari 2012 dan saat SFC mengalahkan Persiram, Sabtu (17/3).
Tanpa Gumbs, lini depan SFC bermain tanpa ritme. Sehingga meski mendominasi permainan anak Laskar Wong Kito kesulitan mencetak gol.
"Dia bermain sangat baik dalam 15 laga dan mampu memotivasi serta memimpin rekan-rekan. Namun ada kalanya SFC memang harus belajar bermain tanpa dia dalam beberapa momen tertentu," jelas Pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (18/3/2012).
Sementara itu, Firman Utina juga menilai, Kayamba tidak hanya sebagai asisten pelatih, tetapi juga pemimpin dan inspirator di lini depan.
"Dia leader, inspirator, dan contoh bagi kami semua yang berusia lebih muda darinya. Dia panutan pemain di SFC bahkan juga di Indonesia," jelas Firman.
Kayamba lima musim memperkuat SFC. Setiap musim dia selalu menjadi top skorer bagi tim asal Sumsel ini.
Hanya Ngon A Djam pemain yang pernah memperkuat SFC pada musim 2008/2009 yang mampu menyamainya. Selebihnya Gumbs selalu produktif dan di atas striker SFC lainnya.
Bahkan musim ini merupakan musim terbaiknya dengan mengemas 15 gol dari 15 pertandingan yang dilakoninya.
Wajar jika kemudian manajemen berjuang keras agar sang pemain bisa tampil di putaran kedua. Karena tim masih memiliki ketergantungan dengan sang pemain.
Pelatih Sriwijaya FC: Risky Bisa Diandalkan
Pelatih Sriwijaya FC: Risky Bisa Diandalkan
Striker muda potensial Risky Novriansyah tidak pernah mengecewakan jika tampil sebagai starter.
Dua kali menggantikan peran Kayamba sebagai target man, dia selalu memberikan kontribusi besar.
"Risky bisa diandalkan, keberadaannya sangat potensi. Makanya ketika Kayamba asben dialah yang selalu diandalkan. Lagi pula kita memang harus belajar tanpa Kayamba," jelas Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Diakui Kas, Kayamba adalah pemain penting yang kini sulit dicari penggantinya.
Absennya Kayamba merupakan kerugian besar bagi tim. Tetapi apa pun itu, sebagai pelatih dia harus menemukan solusi di lini depan.
"Itu selalu saya komunikasikan dengan Kayamba," jelas Kas.
Menurut Kas, Risky memang perlu jam terbang dan selalu rutin diturunkan meski sebagai pemain pengganti. Ketika diturunkan sebagai starter dia mampu menjalankan tugas dengan baik.
Dua kali menggantikan peran Kayamba sebagai target man, dia selalu memberikan kontribusi besar.
"Risky bisa diandalkan, keberadaannya sangat potensi. Makanya ketika Kayamba asben dialah yang selalu diandalkan. Lagi pula kita memang harus belajar tanpa Kayamba," jelas Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Diakui Kas, Kayamba adalah pemain penting yang kini sulit dicari penggantinya.
Absennya Kayamba merupakan kerugian besar bagi tim. Tetapi apa pun itu, sebagai pelatih dia harus menemukan solusi di lini depan.
"Itu selalu saya komunikasikan dengan Kayamba," jelas Kas.
Menurut Kas, Risky memang perlu jam terbang dan selalu rutin diturunkan meski sebagai pemain pengganti. Ketika diturunkan sebagai starter dia mampu menjalankan tugas dengan baik.
Libur 12 Hari

Libur sendiri diberikan Laskar Wong Kito lantaran panjangnya jeda kompetisi putaran kedua yang baru digelar pertengahan April 2012 nanti. Sriwijaya sendiri bakal menjalani laga perdana putaran kedua melawan tuan rumah Persiram Raja Ampat (15/4) nanti.
“Waktu pertandingan masih lama, untuk itu kami akan mengistirahatkan pemain dulu. Kami memberikan waktu kepada pemain untuk berkumpul dengan keluarganya masing-masing. Sebab, pemain sudah lama tak pulang kampung. Dan hal ini sangat perlu untuk mengembalikan psikisnya,” lanjutnya.
Namun, meski memberikan waktu libur panjang, Kas Hartadi berharap kepada anak asuhnya untuk tetap menjaga kondisi fisik. Sehingga, saat bergabung tak ada penurunan fisik secara drastis. “Kami harap pemain tidak lupa untuk tetap menjaga kondisinya. Penurunan fisik setelah libur panjang itu biasa. Namun, jangan sampai kondisinya terlalu lemah,” lanjut tactician asal Solo itu.
Tak hanya itu, mantan pemain Timnas Indonesia itu juga meminta kepada pemainnya untuk gabung tepat waktu. Sebab, Laskar Sriwijaya bakal menjalani beberapa laga berat di awal putaran kedua.
Ya, tim juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut itu akan menjalani tiga laga away langsung. Yakni, melawan Persiram Raja Ampat, (15/4). Kemudian melancong ke Samarinda, Kaltim, melawat kekandang Persisam Putra Samarinda (21/4). Dan terakhir melawan Mitra Kukar (25/4). “Kami akan menjalani laga lebih berat di awal putaran kedua nanti. Untuk itu, kami harus mempersiapkan diri secara maksimal sebelum bertanding,” pungkas mantan pelatih SFC U-21 itu.
Inilah Pemenang Undian Tiket SFCManajemen Sriwijaya FC
memberikan tenggat waktu selama dua minggu bagi pemenang
undian tiket penonton untuk menukarkan hadiahnya.
Sekretaris SFC, Faisal Mursyid, mengatakan penukaran potongan tiket yang menang ini dapat dilakukan di Sekretariat SFC Kompleks Palembang Square Jl Angkatan 45/Kampus POM IX No R 130.
Syaratnya hanya cukup dengan membawa indentitas diri, baik itu berupa KTP, SIM ataupun lainnya.
"Kita beri waktu dua minggu untuk mengambil hadiahnya. Jadi apabila sampai tanggal 2 April tidak juga diambil maka akan dianggap hangus," jelas Faisal kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Faisal menambahkan, pemberian hadiah ini dalam upaya untuk memanjakan para penggemar sepak bola di Sumatera Selatan, khususnya kepada pecinta SFC.
Maka dari itu tidak hanya selesai sampai di sini saja, sebab pada akhir putaran kedua pun akan tetap dilakukan pengundian tiket penonton ini.
"Sebelumnya manajemen juga telah membuat inovasi baru berupa design baru tiket dengan harga yang tidak berubah. Pada putaran kedua mendatang saya belum tahu apakah akan mengalami kenaikan harga atau tidak, sebab itu sangat tergantung dari antusias penonton," tutupnya.
INILAH PEMENANG UNDIAN TIKET SFC:
Hadiah No Tiket Pertandingan
Motor 032946 (Barat) SFC Vs Persiram
BB 03103 (Utara) SFC Vs Persisam
BB 06435 (Barat) SFC Vs Persisam
Televisi 02509 (VIP) SFC Vs Persisam
Televisi 01035 (VIP) SFC Vs Mitra Kukar
Sekretaris SFC, Faisal Mursyid, mengatakan penukaran potongan tiket yang menang ini dapat dilakukan di Sekretariat SFC Kompleks Palembang Square Jl Angkatan 45/Kampus POM IX No R 130.
Syaratnya hanya cukup dengan membawa indentitas diri, baik itu berupa KTP, SIM ataupun lainnya.
"Kita beri waktu dua minggu untuk mengambil hadiahnya. Jadi apabila sampai tanggal 2 April tidak juga diambil maka akan dianggap hangus," jelas Faisal kepada Sripoku.com, Senin (19/3/2012).
Faisal menambahkan, pemberian hadiah ini dalam upaya untuk memanjakan para penggemar sepak bola di Sumatera Selatan, khususnya kepada pecinta SFC.
Maka dari itu tidak hanya selesai sampai di sini saja, sebab pada akhir putaran kedua pun akan tetap dilakukan pengundian tiket penonton ini.
"Sebelumnya manajemen juga telah membuat inovasi baru berupa design baru tiket dengan harga yang tidak berubah. Pada putaran kedua mendatang saya belum tahu apakah akan mengalami kenaikan harga atau tidak, sebab itu sangat tergantung dari antusias penonton," tutupnya.
INILAH PEMENANG UNDIAN TIKET SFC:
Hadiah No Tiket Pertandingan
Motor 032946 (Barat) SFC Vs Persiram
BB 03103 (Utara) SFC Vs Persisam
BB 06435 (Barat) SFC Vs Persisam
Televisi 02509 (VIP) SFC Vs Persisam
Televisi 01035 (VIP) SFC Vs Mitra Kukar
Bebas Blacklist

Itu setelah, paspor Kayamba dicap biru saat bertolak ke Singapura bersama anak dan istrinya serta Direktur Keuangan Augie Bunyamin, kemarin (19/3). “Informasi mengenai kepastian Kayamba tentang masalah larangan bermain kini terjawab sudah. Sore tadi (kemarin, red) pukul 18.25 WIB Kayamba bersama Keluarga didampingi Bapak Augie Bunyamin telah berangkat ke Singapura. Hasilnya? Alhamdulillah, Kayamba mendapatkan cap Biru. Artinya Kayamba tidak di-blacklist,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin, kemarin (19/3).
Nah, dengan tidak adanya blacklist, lanjut Hendri, pengurusan visa Kayamba yang sudah habis bakal segera kelar. Serta, Kayamba bisa kembali ke Indonesia dan bergabung bersama Sriwijaya. “Soal urusan di imigrasi Indonesia sudah tidak ada masalah lagi. Kayamba juga sudah mendapat cap biru. Tinggal mengurus di KBRI yang ada di Singapura. Mungkin, dua atau tiga hari sudah selesai,” lanjutnya.
Hendri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu. Termasuk manajemen Sriwijaya lainnya. Seperti, President Sriwijaya, Dodi Reza Alex, direktur Promosi PT SOM, Bakti Setiawan, sekretaris PT SOM, Faisyal Mursyid.
“Kami juga berterima kasih kepada agen Kayamba, Eko Subekti, kepala Imigrasi Jakarta Selatan. Serta doa dari masyarakat Sumsel atas semua daya dan upaya untuk memperjuangkan Kayamba tetap berada di Sriwijaya FC,” imbuh anggota DPRD Banyuasin itu.
Hendri juga berharap, kisruh PSSI bisa segera teratasi. Sehingga, kejadian seperti yang menimpa Kayamba tak terulang lagi. Sebab, kasus Kayamba ini dampak dari dualisme PSSI saat ini. Dimana, PSSI mengabaikan perpanjangan visa pemain asing terutama yang berlaga di Indonesia Super League (ISL). “Mudah-mudahan kisruh PSSI bisa cepat selesai. Sehingga kepastian tentang KITAS para pemain asing lainnya juga dapat berjalan dengan lancar,” pungkas pria berkacamata itu.
Kas Tak Sabar Tunggu Hasil 2 Laga Tandang Persipura
"Iya laga menunggu hasil pertandingan Persipura," kata Kas, Rabu (21/3/2012).
Menurut Kas Persipura akan bertanding melawan Arema ISL dan Persela Lamongan pada 24 dan 28 Maret 2012.
SFC yang mengantongi 36 poin kini berada di posisi teratas, kemudian Persipura mengantongi 31 poin dengan menyimpan dua sisa pertandingan.
Jika menang di dua laga itu Persipura lah yang keluar menjadi juara paruh musim dengan total 27 poin. Tetapi jika terpeleset di salah satu laga, maka SFC lah yang menjadi juara paruh musim, karena nilai Persipura maksimal 35.
"Sembari liburan, iya nunggu pertandingan Persipura sekalian menganalisis kekuatan tim lawan. Tetapi tetap santai dan menikmati liburan," jelasnya.
Jumat, 16 Maret 2012
Tawarkan Andik Ke Inter Milan

Andik Vermansyah. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos
JAKARTA-
PSSI terus melakukan langkah aktif agar salah seorang pemain
nasionalnya bisa menembus tim besar di Eropa. Induk sepak bola di tanah
air bahkan berencana menawarkan Andik Vermansyah kepada klub Inter
Milan.Koordinator timnas PSSI Bob Hippy melihat peluang itu saat Inter Milan datang ke Indonesia Mei mendatang. "Dia akan menurunkan Andik dalam laga tersebut agar Inter Milan bisa melihat permainannya. "Kami sudah merencanakan untuk kemungkinan itu. Karena itu kami akan mainkan dia supaya tahu bagaimana kualitas Andik," terangnya, kemarin (9/3).
Menurut Bob, dengan kualitas permainan yang dimiliki, saying jika Andik hanya berkarir di Indonesia. Harusnya, lanjut dia, Andik bisa berkarir di luar negeri sehingga kemampuannya semakin terasah dan semakin matang.
Dibandingkan dengan pemain-pemain lain, Bob menilai pemain Persebaya Surabaya itu berada di atas rata-rata pemain nasional lainnya. Itu dilihat dari sisi kecepatan dan visi bermain. Kehadirannya di lapangan mampu memberikan perbedaan. "Di SEA Games dia bagus, kontribusinya cukup besar. Di Piala Hassanal Bolkiah (Brunei) juga demikian, dia terlihat cukup menonjol dan mengangkat permainan tim," "papar mantan pemain Nasional tersebut.
Menurutnya, Andik memang memiliki talenta yang luar biasa. "Dia harus terus mengasah diri dan mencoba bermain di luar (negeri)," tambahnya.
Selain Inter Milan, Bob juga menyebut Liverpool sebagai klub lain yang dijadikan sasaran penawaran. Dia memaparkan jika Liverpool memiliki masa uji coba (trial) yang bisa dimanfaatkan Andik untuk menguji kemampuan dan peruntungannya.
Kesempatan itu bisa didapatkan oleh Andik karena PSSI telah memiliki kerjasama dengan Liverpool dalam sisi pembinaan usia muda. Dengan umur Andik yang baru 20 tahun, Bob Percaya anak asuhnya memiliki kesempatan tersbeut.
"Kerja sama dengan Liverpool ini yang akan kami manfaatkan untuk kemungkinan trial ke sana. Bukan hanya Andik, tapi mungkin juga pemain lain," tandasnya.
Sebelumnya, Andik sempat dikaitkan-kaitkan dengan klub Benfica (Portugal) dan Novarra (Italia) yang sempat memuji penampilannya. Itu terungkap setelah ada tulisan dari media setempat tentang ketertarikan klub tersebut kepada pemain mungil itu. (aam/ruk)
Sriwijaya Fc Siapkan dua Nama
Kesempatan Terakhir Paruh MusimSriwijaya FC tinggal menyisakan satu laga lagi di paruh musim ini.

“Kalau pada laga terakhir ini kalah atau seri, posisi kami bakal sulit untuk tetap di puncak klasemen sementara. Untuk itu, kami tidak boleh kehilangan poin melawan Persiram,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, usai latihan kemarin (15/3).
Sriwijaya sendiri saat ini menjadi pemuncak klasemen dengan 33 poin dari 16 laga. Jika, mampu menang atas Persiram Raja Ampat, Sriwijaya tetap sebagai sang capolista paruh musim ini. Itu bila, seteru abadinya, Persipura Jaya Pura yang saat ini terus menempel di peringkat dua dengan 31 poin. Jika gagal memetik poin penuh pada laga away nanti yakni lawan Arema (2/3) dan lawan Persela (28/3), maka sulit bagi Mutiara Hitam sebutan Persipura untuk menggeser posisi Sriwijaya FC.
“Kalau seri saja, peringkat kami akan turun jauh. Bisa tiga, atau bahkan empat. Sebab, tim-tim lainnya juga mempunyai poin yang tidak jauh. Apalagi, rata-rata masih mempunyai dua laga lagi,” lanjut mantan arsitek SYSA Muba itu.
Dilihat dari statistik, Sriwijaya bakal mudah untuk memetik kemenangan atas Persiram. Sebab, soal peringkat, tim asal Sorong, Papua itu jauh di bawah Sriwijaya. Dewa Laut (julukan Persiram) hingga kini masih betah sebagai juru kunci dengan 10 poin dari 14 laga yang telah dijalani.
Dari lima laga terakhir, Sriwijaya juga lebih unggul. Tim juara Piala Indonesia edisi 2009 itu mengoleksi tiga kali kemenangan dan dua kali bermain seri. Sedangkan Persiram hanya mampu menorehkan dua kali menang, dua kali seri, dan satu kali kalah.
Oktovianus Maniani dkk juga kurang maksimal saat menjalani laga away. Persiram hanya mampu mengoleksi dua kali bermain imbang sepanjang putaran pertama musim ini. Yakni, saat menahan imbang 2-2 dari Arema FC, (4/1). Kemudian, bermain imbang 0-0 dari PSAP Sigli, (20/2).
Hasil itu, berbanding terbalik dengan hasil Sriwijaya saat bermain di kandang sendiri. Tim juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut itu hingga laga ke-16 sukses memetik poin sempurna, dengan selalu menang kala bermain di laga home. “Namun, kami tak boleh terlalu percaya diri. Anak-anak harus tetap fokus pada pertandingan. Jangan sampai lengah, dan terlalu over,” imbuh tactician asal Solo itu.
Menurut Kas (sapaan Kas Hartadi), Persiram mempunyai karakter layaknya tim Papua lainnya. Yakni, mempunyai misi besar dan bermain ngotot. Sehingga, bila Ponaryo Astaman dkk terlalu over dan hilang konsentrasi, bakal menjadi bumerang bagi anak asuhnya.
“Persiram tak jauh beda dengan Persidafon atau tim Papua lainnya. Gaya permainannya sangat ngotot. Hal ini yang perlu diwaspadai, sebab lengah sedikit bukan tidak mungkin lawan menciptakan gol,” tambahnya.
Sementara itu, misi besar diusung Persiram Raja Ampat saat menjalani lawatannya ke kandang Sriwijaya FC. Membawa 22 pemain, skuadra Danur Windo berambisi mampu mencuri poin di Stadion Gelora Sriwijaya (home base Sriwijaya FC).
“Kami datang ke Palembang tak mau sia-sia. Kami tetap berambisi untuk mencuri poin di pertandingan nanti. Seri alhamdulillah, kalau bisa kami mampu menang,” kata pelatih Persiram, Bambang Nurdiansyah, saat ditemui di Hotel Novotel Palembang, kemarin (15/3).
Misi curi poin itu dipasang, lanjut Banur--sapaan akrab Bambang Nurdiansyah--untuk memecahkan rekor di kandang Sriwijaya yang terbilang angker dan sulit dikalahkan. “Selama ini kan Sriwijaya selalu menang di kandang. Otomatis, bila kami mampu seri atau menang kami sukses memecahkan rekor itu,” lanjutnya.
Tak hanya itu, target juga diusung untuk memperkecil ketertinggalan Mitra Kukar di klasemen sementara. “Meski tetap berada di papan bawah, minimal kami bisa memperkecil jarak dengan tim papan bawah lainnya,” pungkasnya.
Gumbs Tinggalkan Indonesia

Setelah itu, sekitar pekan kedua April Gumbs kembali ke Indonesia dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Manajemen memiliki waktu satu bulan jeda kompetisi putaran kedua musim 2011/2012 untuk membereskan Kitas Kayamba.
“Dia akan meninggalkan Indonesia pada 20 Maret nanti sebagai batas akhir dari visanya, sembari mengurus ke Singapura. Kemudian kembali lagi ke Indonesia saat putaran kedua dimulai,” jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainudin, Kamis (15/3).
Menurut anggota DPRD Banyuasin ini, manajemen akan secepatnya mengurus semua persyaratan yang diminta pihak Imigrasi agar Kitas kembali didapatkan Kayamba. Menurut dia, problem yang sama juga dialami seluruh pemain asing yang merumput di ISL (Indonesia Super League) yang Kitasnya berakhir.
“Hampir semua pemain asing ISL mengalami kasus serupa, Kayamba hanya pembukaannya saja,” jelasnya.
Perginya Kayamba disebut Hendri, untuk menghindari deportasi dan mengikuti prosedur yang diminta pihak Keimigrasian terkait dengan habisnya visa Kayamba pada 19 Maret nanti.
Sementara itu, Pelatih Kas Hartadi tetap menurunkan Kayamba dalam pertandingan lawan Persiram Raja Ampat, Sabtu (17/3) nanti. Bagi Kas, kondisi yang dialami Kayamba tidak akan berpengaruh kepada penampilannya. “Dia pemain yang sudah matang dan membangkitkan tim. Saya tetap memasangnya dalam pertan-dingan lawan Persiram,” urai Kas Hartadi.
Sementara itu, Kayamba menolak memberikan komentar terlalu banyak terkait dengan persoalan yang membelitnya. Dalam pesan blackberry messenger (bbm) ia menyatakan, semua persoalan ini diserahkannya kepada pihak manajemen dan proses di Imigrasi.
Ditambahkan Kas, kondisi tim tidak terpengaruh dengan persoalan yang dihadapi Kayamba, karena semua tahu manajemen tidak akan tinggal diam.
Secara terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Klas I Palembang Heriyanto melalui Kasi Informasi dan Komunikasi Ian Marcos mengatakan, memang yang bersangkutan ditangani langsung dari kantor imigrasi pusat,” ujarnya.
Rizky Gantikan Kayamba Srtiker andalan Sriwijaya FC
“Saya belum tahu apakah Kayamba bisa dimainkan atau tidak. Belum ada kepastian, dan kami masih menunggu konfirmasi lebih lanjut,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, saat ditemui usai latihan, kemarin (15/3).
Bila memang tak bisa dimainkan, lanjut Kas (sapaan Kas Hartadi) dirinya sudah mempersiapkan Rizky Novriansyah sebagai pengganti Kayamba. Pelatih asal Solo itu menilai, Rizky layak untuk menggantikan peran Kayamba sebagai suksesor di lini depan.
“Selama ini Rizky selalu menjadi pengganti Kayamba bila absen. Dan dia (Rizky red) mampu memerankan permainanya dengan baik. Untuk itu, saya menunjuknya, apalagi posisinya sama dengan Kayamba,” lanjut mantan arsitek SFC U-21 itu.
Namun, meski sudah mempersiapkan pengganti, Kas Hartadi sendiri berharap Kayamba tetap bisa dimainkan pada laga pamungkas putaran pertama itu. Apalagi, Sriwijaya butuh poin penuh pada laga terakhir itu. Otomatis, peran pemain berjersey nomor 17 itu sangat dibutuhkan oleh Sriwijaya.
“Kami berharap, Kayamba bisa turun pada pertandingan nanti. Peran Kayamba sangat berpengaruh di tim kami. Mudah-mudahan, semua permasalahan yang dihadapi Kayamba cepat selesai. Sehingga, Kayamba bisa fokus pada pertandingan,” sambungnya.
Apakah tidak takut mental Kayamba bakal turun lantaran sedang mendapat masalah? Mantan pelatih SYSA Muba itu langsung memastikan mental Kayamba tetap akan maksimal bila dimainkan lawan Persiram nanti. Menurutnya, Kayamba merupakan pemain yang profesional. “Tidak mungkin mental Kayamba terpengaruh. Dia (Kayamba Red) pemain profesional dan berpengalaman. Saya yakin, Kayamba bisa tampil maksimal,” lanjutnya.
Sementara itu, Keith Kayamba Gumbs sendiri belum mau berkomentar dengan masalah yang sedang di hadapinya. “Saya belum bisa bicara kalau soal ini (deportasi red),” ucap Kayamba.
Sebelumnya, Keith Kayamba Gumbs sendiri terancam dideportasi oleh Imigrasi Jakarta lantaran visa izin tinggal di Indonesia berakhir 19 Maret. Kayamba diberikan waktu hingga 19 Maret nanti untuk memperpanjang Visanya. “Kami sudah menerima surat soal perpanjangan Visa itu. Kami akan mengurusnya setelah lawan Persiram. Kami pastikan, Kayamba tidak akan dideportasi. Dan tetap bisa tinggal di Indonesia. Sebab, pengurusan perpanjangan visa tidak lama,” kata Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin.
Kamis, 15 Maret 2012
Ferry Membaik
Ferry Membaik
Sriwijaya
FC bisa dipastikan tampil full team ketika jamu Persiram Raja Ampat
pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora
Sriwijaya Jakabaring (17/3) nanti. Sebab, seluruh pemain bisa dipastikan
dalam kondisi fit dan tidak satu pun dapat larangan tampil akibat
akumulasi kartu.
Tidak terkecuali penjaga gawang Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu yang sempat absen saat tim berjuluk Laskar Wong Kito kalahkan Mitra Kukar dengan skor 4-3 di Jakabaring (8/3) lalu. Sekadar memberi tahu, sebelumnya Ferry mengalami cedera robek dagu akibat benturan dengan kepala defender Sriwijaya Achmad Jufrianto saat Sriwijaya bertemu Persisam Putra Samarinda (4/3) lalu.
“Kondisi luka pada dagu Ferry (Rotinsulu) sudah membaik. Tinggal buka jahitan saja dan kemungkinan besok (hari ini, red) sudah bisa latihan kembali,” terang arsitek Sriwijaya FC Kas Hartadi kepada Sumatera Ekspres, kemarin (11/3).
Selain Ferry, masih kata dia Achmad Jufrianto yang juga tidak diturunkan menghadapi Naga Mekes (julukan Mitra Kukar) bisa dipastikan dalam kondisi baik. “Jupe (pangilan akrab Achmad Jufrianto) tidak ada masalah. Seharusnya Jupe sudah bisa diturunkan lawan Mitra Kukar karena kepentingan rotasi maka kami percayakan pada Nova Arianto,” terang dia.
Ditambahkan Kas, kembalinya Ferry membuat gawang Sriwijaya bakal lebih aman. Namun bukan berarti penampilan Rivki Mokodompit sebagai pengganti FR-12 (julukan Ferry Rotinsulu) saat menghadapi Mitra Kukar kurang maksimal. “Secara umum Rivki (Mokodompit) tampil cukup bagus. Meski sempat blunder dan berakibat fatal (kebobolan, red),” tegas dia.
Dia menilai kurang maksimalnya performa Rivki dikarenakan kurang jam terbang. Hal tersebut terbilang lumrah mengingat hampir setengah musim kompetisi berjalan penjaga gawang tim nasional (timnas) U-23 tersebut hanya dua kali tampil sebagai starter. Satu laga lainya kala Sriwijaya dikalahkan Persiwa Wanena 0-1 di Wamena (24/1) lalu.
Tampil dengan kekuatan penuh membuat Kas makin optimis mengamankan tiga angka pada laga pamungkas putaran pertama tersebut. “Tidak ada kata lain kecuali menang. Sebab poin kandang menjadi sangat penting terlebih perbedaan poin dengan kompetitor sangat tipis. Beda 3 poin atas Persipura pada posisi kedua (sisa 3 laga) dan 4 poin atas Persiwa pada posisi ketiga (sisa tiga laga),” pungkas dia.

Tidak terkecuali penjaga gawang Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu yang sempat absen saat tim berjuluk Laskar Wong Kito kalahkan Mitra Kukar dengan skor 4-3 di Jakabaring (8/3) lalu. Sekadar memberi tahu, sebelumnya Ferry mengalami cedera robek dagu akibat benturan dengan kepala defender Sriwijaya Achmad Jufrianto saat Sriwijaya bertemu Persisam Putra Samarinda (4/3) lalu.
“Kondisi luka pada dagu Ferry (Rotinsulu) sudah membaik. Tinggal buka jahitan saja dan kemungkinan besok (hari ini, red) sudah bisa latihan kembali,” terang arsitek Sriwijaya FC Kas Hartadi kepada Sumatera Ekspres, kemarin (11/3).
Selain Ferry, masih kata dia Achmad Jufrianto yang juga tidak diturunkan menghadapi Naga Mekes (julukan Mitra Kukar) bisa dipastikan dalam kondisi baik. “Jupe (pangilan akrab Achmad Jufrianto) tidak ada masalah. Seharusnya Jupe sudah bisa diturunkan lawan Mitra Kukar karena kepentingan rotasi maka kami percayakan pada Nova Arianto,” terang dia.
Ditambahkan Kas, kembalinya Ferry membuat gawang Sriwijaya bakal lebih aman. Namun bukan berarti penampilan Rivki Mokodompit sebagai pengganti FR-12 (julukan Ferry Rotinsulu) saat menghadapi Mitra Kukar kurang maksimal. “Secara umum Rivki (Mokodompit) tampil cukup bagus. Meski sempat blunder dan berakibat fatal (kebobolan, red),” tegas dia.
Dia menilai kurang maksimalnya performa Rivki dikarenakan kurang jam terbang. Hal tersebut terbilang lumrah mengingat hampir setengah musim kompetisi berjalan penjaga gawang tim nasional (timnas) U-23 tersebut hanya dua kali tampil sebagai starter. Satu laga lainya kala Sriwijaya dikalahkan Persiwa Wanena 0-1 di Wamena (24/1) lalu.
Tampil dengan kekuatan penuh membuat Kas makin optimis mengamankan tiga angka pada laga pamungkas putaran pertama tersebut. “Tidak ada kata lain kecuali menang. Sebab poin kandang menjadi sangat penting terlebih perbedaan poin dengan kompetitor sangat tipis. Beda 3 poin atas Persipura pada posisi kedua (sisa 3 laga) dan 4 poin atas Persiwa pada posisi ketiga (sisa tiga laga),” pungkas dia.
Hilton Belum Pasti Diturunkan Lawan Persiram
Hilton Belum Pasti Diturunkan Lawan Persiram
Setelah
terkena akumulasi kartu kuning dan absen lawan Mitra Kukar, Kamis
(8/3/2012) lalu, Hilton Moreira siap bertanding saat Laskar Wong Kito
meladeni Persiram Rajaampat, Sabtu (17/3/2012).
Namun Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, belum memastikan apakah gelandang serang yang kini mencetak 10 gol itu bisa diturunkan.
"Kita pantau berkembangannya hingga menjelang pertandingan. Sejauh ini kondisinya bagus dan dia mengaku siap diturunkan," jelas Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Selasa (13/3/2012).
Namun Kas akan melihat kondisi terbaik para pemainnya satu hari menjelang pertandingan, termasuk Hilton Moreira. Karena setiap pemain memiliki catatan tersendiri terkait performanya.
"Karena setiap pemain memiliki catatan berbeda dalam hal performanya, apakah dia dalam level 100 persen bisa dimainkan atau tidak. Itu juga yang saya lihat dari kondisi Hilton dan seluruh pemain lainnya," tegas Kas.

Namun Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, belum memastikan apakah gelandang serang yang kini mencetak 10 gol itu bisa diturunkan.
"Kita pantau berkembangannya hingga menjelang pertandingan. Sejauh ini kondisinya bagus dan dia mengaku siap diturunkan," jelas Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Selasa (13/3/2012).
Namun Kas akan melihat kondisi terbaik para pemainnya satu hari menjelang pertandingan, termasuk Hilton Moreira. Karena setiap pemain memiliki catatan tersendiri terkait performanya.
"Karena setiap pemain memiliki catatan berbeda dalam hal performanya, apakah dia dalam level 100 persen bisa dimainkan atau tidak. Itu juga yang saya lihat dari kondisi Hilton dan seluruh pemain lainnya," tegas Kas.
Lim Joon Sik Ingin SFC Raih Happy Ending
Lim Joon Sik Ingin SFC Raih Happy Ending
Gelandang
bertahan Lim Joon Sik menginginkan Sriwijaya FC meraih happy ending di
laga penutup putaran pertama menghadapi Persiram Raja Ampat, di Stadion
Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu (17/3/2012).
"Kondisi saya baik dan kami siap bertanding. Sore ini latihan seperti biasa untuk persiapan," jelas Lim, Rabu (14/3/2012).
Saat disoal target Lim yang baru bisa berbahasa Indonesia ini mengaku, dalam setiap pertandingan dia selalu all out dan tidak ingin kehilangan poin maksimal.
"Happy ending dalam setiap pertandingan. Apalagi pelatih mengatakan, kami tidak boleh kehilangan poin," jelas Lim.
"Kondisi saya baik dan kami siap bertanding. Sore ini latihan seperti biasa untuk persiapan," jelas Lim, Rabu (14/3/2012).
Saat disoal target Lim yang baru bisa berbahasa Indonesia ini mengaku, dalam setiap pertandingan dia selalu all out dan tidak ingin kehilangan poin maksimal.
"Happy ending dalam setiap pertandingan. Apalagi pelatih mengatakan, kami tidak boleh kehilangan poin," jelas Lim.
Sriwijaya FC tak Ingin Kebobolan Lagi
i
Kebobolan tiga gol saat meladeni Mitra Kukar, Kamis (8/3/2012),
merupakan yang terbanyak bagi Sriwijaya FC selama menjalani 16
pertandingan Indonesian Super League (ISL).
Selama ini SFC hanya kebobolan paling sedikit yakni sekitar 1 hingga 2 gol saja. Namun di laga kandang gawang Laskar Wong Kito justru kecolongan 3 gol.
"Ini yang sudah kami evaluasi. Dan menghadapi Persiram kami lebih fokus lagi menjaga areal pertahanan agar tidak keboloan," jelas Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Rabu (14/3/2012).
Seperti diketahui, SFC hanya satu kali tidak kebobolan yakni saat menundukkan Persegres dengan skor 3-0 di Jakabaring. Selebihnya selalu kebobolan dalam setiap laga kandang setidaknya satu gol.
"Lebih dari itu dilakukan evaluasi. Saya dan pemain bertekad untuk tidak lagi kebobolan di pertandingan Persiram dan laga berikutnya," urai Kas.
Selama ini SFC hanya kebobolan paling sedikit yakni sekitar 1 hingga 2 gol saja. Namun di laga kandang gawang Laskar Wong Kito justru kecolongan 3 gol.
"Ini yang sudah kami evaluasi. Dan menghadapi Persiram kami lebih fokus lagi menjaga areal pertahanan agar tidak keboloan," jelas Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi kepada Sripoku.com, Rabu (14/3/2012).
Seperti diketahui, SFC hanya satu kali tidak kebobolan yakni saat menundukkan Persegres dengan skor 3-0 di Jakabaring. Selebihnya selalu kebobolan dalam setiap laga kandang setidaknya satu gol.
"Lebih dari itu dilakukan evaluasi. Saya dan pemain bertekad untuk tidak lagi kebobolan di pertandingan Persiram dan laga berikutnya," urai Kas.
Kamis, 08 Maret 2012
Pelatih Mitra Kukar Nonton Rekaman Laga Sriwijaya FC Pelatih Mitra Kutai Kartanegara, Simon McManemy
Pelatih Mitra Kukar Nonton Rekaman Laga Sriwijaya FC
Pelatih Mitra Kutai Kartanegara, Simon McManemy menonton dan mempelajari beberapa rekaman laga Sriwijaya FC.
Hal ini dilakukannya untuk meredam taktik Laskar Wong Kito saat menjalani laga kandang dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (8/3/2012) nanti.
"Itu bagian yang diperlukan. Saya rasa semua pelatih melakukan itu. SFC tim bagus, berkualias, dan sangat kompak," jelas Simon kepada Sripoku.com, Senin (5/3/2012).
Menurut Simon, semua pemain SFC berkualitas dan tidak ada yang perlu dijaga secara khusus. Ia hanya menegaskan, agar pemain disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalan perannya masing-masing di semua lini.
"Karena saya lihat semuanya berbahaya dan bisa mencetak gol dalam pertandingan nanti," urai Simon.
Dalam lawatan kali ini Mitra Kukar membawa 20 pemain terbaiknya termasuk Markus Bent yang baru saja sembuh dari cedera hamstring.

Hal ini dilakukannya untuk meredam taktik Laskar Wong Kito saat menjalani laga kandang dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (8/3/2012) nanti.
"Itu bagian yang diperlukan. Saya rasa semua pelatih melakukan itu. SFC tim bagus, berkualias, dan sangat kompak," jelas Simon kepada Sripoku.com, Senin (5/3/2012).
Menurut Simon, semua pemain SFC berkualitas dan tidak ada yang perlu dijaga secara khusus. Ia hanya menegaskan, agar pemain disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalan perannya masing-masing di semua lini.
"Karena saya lihat semuanya berbahaya dan bisa mencetak gol dalam pertandingan nanti," urai Simon.
Dalam lawatan kali ini Mitra Kukar membawa 20 pemain terbaiknya termasuk Markus Bent yang baru saja sembuh dari cedera hamstring.
Duel Alumnus Liga InggrisPERTANDINGAN Sriwijaya FC versus Mitra
Duel Alumnus Liga Inggris
PERTANDINGAN Sriwijaya FC versus Mitra Kukar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3) pukul 15.30, layak mendapatkan predikat super bigmatch Indonesian Super League (ISL). Sebab, menjadi pertemuan para pemain terbaik Indonesia bahkan dunia.
Duel antara striker Keith Kayamba Gumbs versus Marcus Bent akan tersaji dalam pertarungan selama 90 menit. Adu visi dan kualitas kedua pemain senior ini tidak hanya karena prestasi keduanya sebagai pesepakbola profesional. Kedua pemain ini pernah bermain dan mendalami kemampuan merumput di Liga Inggris.
Meski Kayamba tidak terlalu lama bermain di Hull City musim 2000/2001, salah satu klub dari Negeri Tiga Singa itu, namun kualitas dan spirit bertanding yang ditunjukkannya selama bermain di ISL, benar-benar menjadi sosok pesepakbola yang menampilkan permainan kick and rush sebagai ciri khas Liga Inggris.
Bahkan, Kayamba mampu memadukan adaptasi permainan Liga Inggris yang mengandalkan fisik dan kecepatan itu, menjadi permainan cepat dan penuh kreativitas.
Sementara Bent memang sosok pemain yang lama malang melintang di Liga Inggris. Sheffield United, Blackburn Rovers, Leicester City, Everton, Birmingham City, Queens Park Rangers, dan terakhir Sheffield United (2010/2011) adalah klub yang pernah disinggahinya.
Sementara Gumbs bisa disebut sebagai sosok penjelajah. Sedikitnya 11 klub dari lima negara yang pernah dia perkuat seperti Newton United, Twente, Oldham Athletic, Panionios, kemudian Hull City (Inggris, 2000), Sturm Graz, dan Palmeiras.
Selebihnya dia banyak mengukir prestasi di Hongkong seperti memperkuat San Juan Jabloteh, Happy Valley, kemudian mampir di Malaysia Sabah FA, dan balik lagi ke Hongkong Kitchee, di mana Gumbs menjadi top skorer.
Khususnya di Indonesia, kiprah Kayamba sangat nyata, dia kini menjadi asisten pelatih merangkap pemain. Produtivitasnya di klub pun belum terlewati pemain mana pun. Bahkan hampir lima musim di Indonesia dia hanya memperkuat SFC. Kini Gumbs tengah mencetak 12 gol dari 15 kali laga dan calon top skorer ISL.
“Gumbs itu calon top skorer ISL. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk tim,” jelas Kas.
Sementara itu, pujian juga datang dari pelatih Mitra Kukar, Simon Macmanemy yang menganggap Kayamba sebagai striker yang cepat dan kuat. Keberadaannya membuat lini depan SFC sangat tajam.
“Kayamba pemain berbahaya dan membuat lini serang SFC sangat tajam, saya rasa dia pemain yang patut diwaspadai,” jelasnya.
Ingin Bobol Gawang SFC
Sementara itu, Markus Bent dianggap pemain baru dan belum bisa memberikan kontribusi nyata bagi klub. Cedera hamstring menghambat penampilannya. Bersama Mitra Kukar, ia baru bermain 8 kali dan mencetak 3 gol.
Kini Bent baru sembuh dari cedera, ia sudah tidak sabar untuk bermain dan membela Mitra Kukar saat menghadapi tuan rumah Sriwijaya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis nanti.
Bent yang kini mencetak 3 gol untuk Mitra Kukar berharap bisa menambah gol saat melawan SFC. Ia bertekad untuk mencetak gol ke gawang Laskar Wong Kito.
“Ingin tambah koleksi gol, tetapi bagi saya kemenangan bagi tim adalah yang terpenting,” jelas Bent.
Mantan pemain Everton yang disebut-sebut bernilai Rp 4 miliar ini mengaku, golnya menjadi tidak penting jika Mitra Kukar kalah.
“Maka prioritas utama saya adalah membawa Mitra Kukar meraih poin dan kalau bisa menang,” urai Bent.

Duel antara striker Keith Kayamba Gumbs versus Marcus Bent akan tersaji dalam pertarungan selama 90 menit. Adu visi dan kualitas kedua pemain senior ini tidak hanya karena prestasi keduanya sebagai pesepakbola profesional. Kedua pemain ini pernah bermain dan mendalami kemampuan merumput di Liga Inggris.
Meski Kayamba tidak terlalu lama bermain di Hull City musim 2000/2001, salah satu klub dari Negeri Tiga Singa itu, namun kualitas dan spirit bertanding yang ditunjukkannya selama bermain di ISL, benar-benar menjadi sosok pesepakbola yang menampilkan permainan kick and rush sebagai ciri khas Liga Inggris.
Bahkan, Kayamba mampu memadukan adaptasi permainan Liga Inggris yang mengandalkan fisik dan kecepatan itu, menjadi permainan cepat dan penuh kreativitas.
Sementara Bent memang sosok pemain yang lama malang melintang di Liga Inggris. Sheffield United, Blackburn Rovers, Leicester City, Everton, Birmingham City, Queens Park Rangers, dan terakhir Sheffield United (2010/2011) adalah klub yang pernah disinggahinya.
Sementara Gumbs bisa disebut sebagai sosok penjelajah. Sedikitnya 11 klub dari lima negara yang pernah dia perkuat seperti Newton United, Twente, Oldham Athletic, Panionios, kemudian Hull City (Inggris, 2000), Sturm Graz, dan Palmeiras.
Selebihnya dia banyak mengukir prestasi di Hongkong seperti memperkuat San Juan Jabloteh, Happy Valley, kemudian mampir di Malaysia Sabah FA, dan balik lagi ke Hongkong Kitchee, di mana Gumbs menjadi top skorer.
Khususnya di Indonesia, kiprah Kayamba sangat nyata, dia kini menjadi asisten pelatih merangkap pemain. Produtivitasnya di klub pun belum terlewati pemain mana pun. Bahkan hampir lima musim di Indonesia dia hanya memperkuat SFC. Kini Gumbs tengah mencetak 12 gol dari 15 kali laga dan calon top skorer ISL.
“Gumbs itu calon top skorer ISL. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk tim,” jelas Kas.
Sementara itu, pujian juga datang dari pelatih Mitra Kukar, Simon Macmanemy yang menganggap Kayamba sebagai striker yang cepat dan kuat. Keberadaannya membuat lini depan SFC sangat tajam.
“Kayamba pemain berbahaya dan membuat lini serang SFC sangat tajam, saya rasa dia pemain yang patut diwaspadai,” jelasnya.
Ingin Bobol Gawang SFC
Sementara itu, Markus Bent dianggap pemain baru dan belum bisa memberikan kontribusi nyata bagi klub. Cedera hamstring menghambat penampilannya. Bersama Mitra Kukar, ia baru bermain 8 kali dan mencetak 3 gol.
Kini Bent baru sembuh dari cedera, ia sudah tidak sabar untuk bermain dan membela Mitra Kukar saat menghadapi tuan rumah Sriwijaya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis nanti.
Bent yang kini mencetak 3 gol untuk Mitra Kukar berharap bisa menambah gol saat melawan SFC. Ia bertekad untuk mencetak gol ke gawang Laskar Wong Kito.
“Ingin tambah koleksi gol, tetapi bagi saya kemenangan bagi tim adalah yang terpenting,” jelas Bent.
Mantan pemain Everton yang disebut-sebut bernilai Rp 4 miliar ini mengaku, golnya menjadi tidak penting jika Mitra Kukar kalah.
“Maka prioritas utama saya adalah membawa Mitra Kukar meraih poin dan kalau bisa menang,” urai Bent.
Sriwijaya FC Bungkam Mitra Kukar

Beradu kekuatan di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Kamis (8/3/2012) sore WIB, tim tuan rumah sudah unggul di menit kesembilan. Salah satu pemain Mitra Kukar bermaksud membuang bola, tapi si kulit bundar malah mengenai M. Ridwan dan kemudian berbalik ke arah gawang Hendro Kartiko.
Sriwijaya menggandakan keunggulan pada menit ke-25. Tendangan penjuru Firman Utina berhasil dikonversi menjadi gol oleh Thierry Gatushi dengan kepalanya.
Memasuki menit ke-36, Sriwijaya mencetak gol ketiga. Keith Kayamba Gumbs yang lolos dari jebakan offside tinggal berhadapan dengan Hendro di kotak penalti Mitra Kukar.
Namun, Kayamba tak egois dan lebih memilih mengoper bola ke Ridwan. Tanpa kesulitan, Ridwan mengirim bola ke dalam gawang.
Gol Ridwan itu menuai protes dari pemain-pemain tim tamu. Mereka menilai telah terjadi offside sebelumnya.
Gara-gara protes keras itu, pertandingan sempat terhenti beberapa menit. Hamka Hamzah bahkan dikartu merah wasit Jumadi Efendi karena melancarkan protes keras.
Di masa injury time babak pertama, Mitra Kukar mendapat hadiah penalti setelah Zulham Zamrun dijatuhkan kiper Sriwijaya, Rifky Mokodompit, di area terlarang. Zulham maju sebagai algojo dan menjalankan tugasnya tanpa cacat.
Saat jeda, Sriwijaya unggul 3-1 atas Mitra Kukar.
Tim tamu memperkecil ketertinggalan pada menit ke-61. Gol ini berawal dari kesalahan Mokodompit yang tak lengket menangkap bola sundulan Jajang Mulyana. Meski laju bola tak terlalu kencang, Mokodompit tak bisa menjinakkannya dan si kulit bundar pun bergulir ke gawangnya.
Berselang tujuh menit, Sriwijaya mengubah skor menjadi 4-2. Memanfaatkan umpan terobosan Firman, Kayamba mengecoh Hendro dan kemudian melesakkan bola ke gawang kosong.
Mitra Kukar tak menyerah begitu saja. Di menit ke-80, mereka kembali bikin gol lewat kaki Marcus Bent. Meski dikawal Nova Arianto, eks striker Charlton Athletic itu tetap bisa mengirim bola ke gawang yang sudah ditinggalkan Mokodompit.
Mitra Kukar kemudian berusaha mencari gol penyama di sisa waktu. Namun, usaha mereka tak berhasil. Sriwijaya menang 4-3.
Berkat kemenangan ini, Sriwijaya makin kokoh di puncak klasemen dengan 33 poin dari 16 pertandingan, unggul tiga poin atas Persipura Jayapura di urutan kedua. Mitra Kukar di peringkat keempat dengan 24 poin dari 14 laga.
Rekor Paruh Musim Gumbs CsSriwijaya FC
Rekor Paruh Musim Gumbs Cs
Sriwijaya FC menaklukkan tim penuh bintang Mitra Kukar dengan skor tipis 4-3 (3-0) pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (8/3). Kemenangan ini, tidak hanya menjadi bukti kemantangan Gumbs dkk, juga rekor home (kandang) terbaik SFC dengan clean sheet atau tak terkalahkan.
Tim asuhan Kas Hartadi ini, mampu menjaga keangkeran Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, dengan tidak tersentuh kekalahan dari 8 laga home, sekaligus melampuai rekor SFC selama berkiprah di kasta teratas Liga Indonesia. Total SFC mengantongi 10 kemenangan, dengan 8 kemenangan kandang, dua di antaranya di raih di laga away. Sisanya, SFC meraih tiga kali imbang dan tiga kekalahan di laga away.
Berdasarkan statistik, penampilan SFC di paruh 2011/2012 ini, adalah yang terbaik. Raihan terbaik sebelumnya pernah ditorehkan Laskar Wong Kito musim 2007-2008 dan 2008/2009. Pada masa kepelatihan Rahmad Darmawan itu, SFC pernah meraih 10 kemenangan di putara pertama (2007/2008).
Hanya saja, rekor kandang kala itu, ternada lantaran ditahan imbang tim tamu Persikota Tangerang dan PSIS Semarang. Musim berikutinya, RD lagi-lagi membukukan 10 kemenangan dari 18 kali laga. Namun, rekor kandang itu dirusak oleh Persija yang mengalahkan SFC 1-0 di Jakabaring musim 2008/2009.
Rekor kemenangan itu, bisa terlampaui dengan 11 kemenangan yang akan dipersembahkan Ponaryo Astaman dkk, jika dalam pertandingan lawan Persisam Rajaampat pada Sabtu (17/3) nanti, mereka meraih kemenangan telak.
“Kuncinya kami tidak memikirkan hal lain, termasuk juara paruh musim, tetapi bagaimana kami tidak boleh sedikit pun kehilangan poin dalam setiap pertandingan, semua pencapaian berkat kerja keras tim,” jelas pelatih Kas Hartadi.
Kecolongan
Adapun gol-gol kemenangan SFC saat menundukkan Mitra Kukar Kamis kemarin, dilesakkan Ridwan di menit 8 dan 38, kemudian heading Thierry di menit ke-25, serta Kayamba menit 68. Gol balasan tim tamu dilesakkan Zulham Zamrun menit ke-48 (penalti), Jajang Mulyana menit 61, dan Marcus Bent menit 80.
Disaksikan sekitar 25 ribu pendukung SFC, pertandingan berlangsung keras dan diwarnai aksi protes dari kubu Mitra Kukar saat Hamka Hamzah mengajak rekan-rekannya menghentikan laga. Wasit memberinya kartu merah. Laga ini juga berlangsung keras sebab satu kartu kuning untuk Rifky Mokodomvit dari SFC dan tiga lagi untuk pemain Mitra Kukar yakni, Isnan Ali, Pierre Njanka, dan Marcus Bent. SFC yang unggul organisasi permainan membuka gol lewat M Ridwan menit ke-8. Bermula dari sodoran Firman, Kayamba yang menguasai memberikan umpan kepada kepada Ridwan untuk mencetak gol. Selanjutnya, tuan rumah terus menekan, usai tendangan keras Ridwan digagalkan kiper Mitra Hendro, tendangan penjuru didapatkan SFC. Firman yang menjadi eksekutor dengan cerdas memberikan umpan matang yang disambut heading Thierry Gathuessi menit ke-25. Dominasi terus belanjut, kali ini Ridwan menggandakan kemenangan lewat sontekannya memanfaatkan umpan Kayamba.
Namun usai gol itu, aksi protes dilayangkan Hamka dkk lantaran asisten wasit di sisi kiri pertahanan Mitra, sempat mengangkat bendera tanda offside ketika Firman yang berada di belakang pemain bertahan tim tamu, masuk ke tengah, karena tidak ofside, wasit Jumadi mendiamkannya.
Kayamba dengan cepat mengambil bola dan diberikan kepada Ridwan yang kembali mencetak gol. Protes ofside inilah yang membuat pertandingan terhenti, pemain memilih mogok, protes berlebihan membuat wasit memberikan kartu merah kepada Hamka. Hilang satu pemain, justru membuat para pemain Mitra Kukar bangkit dan menakan. Sehingga memaksa Rifky berjibaku mengambil bola dan melanggar Zulham. Wasit memberinya kartu kuning dan menunjuk titik putah. Zulham pun sukses menjebol gawang Rifky di menit -48.
Memasuki babak kedua, permainan sedikit menonton, bahkan tim tamu membuat gol kejutan setelah sundulan lemah Jajang Mulyana tidak diblok dengan sempurna oleh Rifky di menit 61. Anak asuh Kas bangkit, dan Kayamba mencetak gol memanfaatkan sodoran cerdas Firman di menit 68. Setelah permainan kembali normal, Ponaryo Astaman cs tetap mendominasi, hanya keasyikan menyerang lini belakang kembali kebobolan setelah Marcus Bent berhasil memanfaatkan blunder Rifky di menit 80.”Inilah yang akan dievaluasi untuk laga berikutnya, apapun itu pemain bekerja keras dan kami layak menang,” ujar Kas.

Tim asuhan Kas Hartadi ini, mampu menjaga keangkeran Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, dengan tidak tersentuh kekalahan dari 8 laga home, sekaligus melampuai rekor SFC selama berkiprah di kasta teratas Liga Indonesia. Total SFC mengantongi 10 kemenangan, dengan 8 kemenangan kandang, dua di antaranya di raih di laga away. Sisanya, SFC meraih tiga kali imbang dan tiga kekalahan di laga away.
Berdasarkan statistik, penampilan SFC di paruh 2011/2012 ini, adalah yang terbaik. Raihan terbaik sebelumnya pernah ditorehkan Laskar Wong Kito musim 2007-2008 dan 2008/2009. Pada masa kepelatihan Rahmad Darmawan itu, SFC pernah meraih 10 kemenangan di putara pertama (2007/2008).
Hanya saja, rekor kandang kala itu, ternada lantaran ditahan imbang tim tamu Persikota Tangerang dan PSIS Semarang. Musim berikutinya, RD lagi-lagi membukukan 10 kemenangan dari 18 kali laga. Namun, rekor kandang itu dirusak oleh Persija yang mengalahkan SFC 1-0 di Jakabaring musim 2008/2009.
Rekor kemenangan itu, bisa terlampaui dengan 11 kemenangan yang akan dipersembahkan Ponaryo Astaman dkk, jika dalam pertandingan lawan Persisam Rajaampat pada Sabtu (17/3) nanti, mereka meraih kemenangan telak.
“Kuncinya kami tidak memikirkan hal lain, termasuk juara paruh musim, tetapi bagaimana kami tidak boleh sedikit pun kehilangan poin dalam setiap pertandingan, semua pencapaian berkat kerja keras tim,” jelas pelatih Kas Hartadi.
Kecolongan
Adapun gol-gol kemenangan SFC saat menundukkan Mitra Kukar Kamis kemarin, dilesakkan Ridwan di menit 8 dan 38, kemudian heading Thierry di menit ke-25, serta Kayamba menit 68. Gol balasan tim tamu dilesakkan Zulham Zamrun menit ke-48 (penalti), Jajang Mulyana menit 61, dan Marcus Bent menit 80.
Disaksikan sekitar 25 ribu pendukung SFC, pertandingan berlangsung keras dan diwarnai aksi protes dari kubu Mitra Kukar saat Hamka Hamzah mengajak rekan-rekannya menghentikan laga. Wasit memberinya kartu merah. Laga ini juga berlangsung keras sebab satu kartu kuning untuk Rifky Mokodomvit dari SFC dan tiga lagi untuk pemain Mitra Kukar yakni, Isnan Ali, Pierre Njanka, dan Marcus Bent. SFC yang unggul organisasi permainan membuka gol lewat M Ridwan menit ke-8. Bermula dari sodoran Firman, Kayamba yang menguasai memberikan umpan kepada kepada Ridwan untuk mencetak gol. Selanjutnya, tuan rumah terus menekan, usai tendangan keras Ridwan digagalkan kiper Mitra Hendro, tendangan penjuru didapatkan SFC. Firman yang menjadi eksekutor dengan cerdas memberikan umpan matang yang disambut heading Thierry Gathuessi menit ke-25. Dominasi terus belanjut, kali ini Ridwan menggandakan kemenangan lewat sontekannya memanfaatkan umpan Kayamba.
Namun usai gol itu, aksi protes dilayangkan Hamka dkk lantaran asisten wasit di sisi kiri pertahanan Mitra, sempat mengangkat bendera tanda offside ketika Firman yang berada di belakang pemain bertahan tim tamu, masuk ke tengah, karena tidak ofside, wasit Jumadi mendiamkannya.
Kayamba dengan cepat mengambil bola dan diberikan kepada Ridwan yang kembali mencetak gol. Protes ofside inilah yang membuat pertandingan terhenti, pemain memilih mogok, protes berlebihan membuat wasit memberikan kartu merah kepada Hamka. Hilang satu pemain, justru membuat para pemain Mitra Kukar bangkit dan menakan. Sehingga memaksa Rifky berjibaku mengambil bola dan melanggar Zulham. Wasit memberinya kartu kuning dan menunjuk titik putah. Zulham pun sukses menjebol gawang Rifky di menit -48.
Memasuki babak kedua, permainan sedikit menonton, bahkan tim tamu membuat gol kejutan setelah sundulan lemah Jajang Mulyana tidak diblok dengan sempurna oleh Rifky di menit 61. Anak asuh Kas bangkit, dan Kayamba mencetak gol memanfaatkan sodoran cerdas Firman di menit 68. Setelah permainan kembali normal, Ponaryo Astaman cs tetap mendominasi, hanya keasyikan menyerang lini belakang kembali kebobolan setelah Marcus Bent berhasil memanfaatkan blunder Rifky di menit 80.”Inilah yang akan dievaluasi untuk laga berikutnya, apapun itu pemain bekerja keras dan kami layak menang,” ujar Kas.
Kamis, 01 Maret 2012
Manajemen Sriwijaya FC akan Jelaskan Kasus Hilton

Menjelang pertandingan melawan Persisam Samarinda pada Sabtu (3/3/2012) di Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, manajemen klub kebanggaan masyarakat Sumsel itu ditunggu penjelasannya atas kasus menimpa pemain asal Brazil dimaksud, Kamis ini.
Apalagi sejak Rabu (29/2/2012) kemarin, sudah beredar kabar akan adanya penjelasan kepada para wartawan dari pimpinan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen SFC, menyusul penangguhan penahanan Hilton yang diharapkan tetap dapat main saat melawan Persisam.
Hilton Plontos Habis
Ada yang berbeda dengan penampilan Hilton Moreira pada latihan bersama rekan-rekannya di Stadon Gelora Sriwijaya Jakabaring Rabu (29/2), yaitu rambutnya dicukur habis alias plontos habis. Apakah ini terkait dengan masalah yang menimpanya atau tidak? Sayangnya Hilton belum mau berkomentar banyak.
“Saya belum mau bicara sekarang, saya akan bicara besok (hari ini, red) bersama Pak Augie,” katanya singkat, seraya menutup mulut dengan tangan layaknya menutup resleting, ketika ditemui usai latihan di lapangan Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (29/2).
Meski terus dicecar wartawan dengan pertanyaan, termasuk mengapa ia mencukur habis rambutnya? Tapi Hilton tetap memilih bungkam sembari bergegas keluar stadion dan menuju mobil yang sudah menunggunya. Dia didampingi Gumbs dkk berlatih jelang pertandingan menghadapi Persisam Samarinda, Sabtu (3/3) mendatang.
“Kemungkinan Hilton ingin buang sial, jadi ia mencukur habis rambutnya. Sewaktu berada di Jakarta kemarin rambutnya belum dipotong dan saya baru tahu kalau dia membotakkan kepalanya. Tapi untuk lebih jelasnya tunggu konfrensi pers besok (hari ini, red), apakah Hilton bernazar (berjanji) atau hanya ingin buang sial,” ungkap Direktur Keuangan SFC, Augie Bunyamin yang ketika dihubungi masih berada di Jakarta.
Pantauan Sripo, dalam latihan yang digelar kemarin terlihat Hilton tidak ada kendala dalam beradaptasi dengan pola latihan yang diberikan Pelatih Fisik SFC, Keith Kayamba Gumbs. Beberapa materi latihan diikutinya dengan semangat dan tidak terlihat raut muka stres, meski selama tiga hari mendekam di kantor polisi.
Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi mengatakan kondisi Hilton dalam keadaan baik. Performanya tetap stabil meski baru melakukan latihan perdana. “Hilton, tidak ada penurunan kondisi fisik. Saya lihat dia dalam keadaan bugar dan terlihat tidak ada pengaruh dengan mentalnya, meski sedang mengalami permasalahan,” kata mantan pelatih SFC U-21 ini.
Aksi Hilton-Thierry
Bahkan dalam latihan, terlihat Hilton ceria dan bersenda gurau dengan rekan-rekannya. Ada akting lucu yang mereka peragakan. Hilton berjalan dengan kedua tangan ke belakang, seolah-olah seperti diborgol. Sementara rekannya Thierry Ganthuessi dengan tangan kiri menarik kerah baju Hilton, seakan Hilton menjadi pesakitan. Aksi keduanya ini disaksikan oleh rekan-rekannya sembari mereka mengumbar tawa.
Hilton dan Thierry pun terbahak memeragakan drama yang seolah-olah Hilton diborgol dan digiring polisi atas kasus yang kini sedang menderanya.
Sementara Augie Bunyamin berjanji akan mengungkapkan kronologis yang sebenarnya terjadi pada Hilton, dalam konferensi pers pada hari ini pukul 11.00 siang di Hotel Swarna Dwipa.
“Konferensi persnya hari ini (kemarin) tidak jadi, sebab saya saat ini masih berada di Jakarta,” kata Augie yang juga Direktur Utama Hotel Swarna Dwipa ini.
Sebelumnya pihak Kepolisian Polres Metro Kota Tanggerang, Banten sudah menetapkan Hilton bersama rekannya Leandro Lopes Dos Santos, sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap pramugari Lion Air, LS di apartemen Modernland Tangerang, 22 Faberuari lalu. Kedua tersangka ini dijerat pasal 285 tentang pemerkosaan dan 28889 jo pasal 53 KUHP tentang pencabulan. Dengan ancaman di atas lima tahun penjara. Dengan jaminan yang diberikan oleh pihak manajemen SFC dan kedubes Brazil, Hilton bisa bebas bersyarat.
Namun, Augie tetap akan menjelaskan duduk persoalan sebenarnya yang membelit Hilton sekarang. Menurutnya pemberitaan selama ini yang beredar di media massa akan diklarifikasi pada jumpa pers hari ini. (cw2)

“Saya belum mau bicara sekarang, saya akan bicara besok (hari ini, red) bersama Pak Augie,” katanya singkat, seraya menutup mulut dengan tangan layaknya menutup resleting, ketika ditemui usai latihan di lapangan Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (29/2).
Meski terus dicecar wartawan dengan pertanyaan, termasuk mengapa ia mencukur habis rambutnya? Tapi Hilton tetap memilih bungkam sembari bergegas keluar stadion dan menuju mobil yang sudah menunggunya. Dia didampingi Gumbs dkk berlatih jelang pertandingan menghadapi Persisam Samarinda, Sabtu (3/3) mendatang.
“Kemungkinan Hilton ingin buang sial, jadi ia mencukur habis rambutnya. Sewaktu berada di Jakarta kemarin rambutnya belum dipotong dan saya baru tahu kalau dia membotakkan kepalanya. Tapi untuk lebih jelasnya tunggu konfrensi pers besok (hari ini, red), apakah Hilton bernazar (berjanji) atau hanya ingin buang sial,” ungkap Direktur Keuangan SFC, Augie Bunyamin yang ketika dihubungi masih berada di Jakarta.
Pantauan Sripo, dalam latihan yang digelar kemarin terlihat Hilton tidak ada kendala dalam beradaptasi dengan pola latihan yang diberikan Pelatih Fisik SFC, Keith Kayamba Gumbs. Beberapa materi latihan diikutinya dengan semangat dan tidak terlihat raut muka stres, meski selama tiga hari mendekam di kantor polisi.
Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi mengatakan kondisi Hilton dalam keadaan baik. Performanya tetap stabil meski baru melakukan latihan perdana. “Hilton, tidak ada penurunan kondisi fisik. Saya lihat dia dalam keadaan bugar dan terlihat tidak ada pengaruh dengan mentalnya, meski sedang mengalami permasalahan,” kata mantan pelatih SFC U-21 ini.
Aksi Hilton-Thierry
Bahkan dalam latihan, terlihat Hilton ceria dan bersenda gurau dengan rekan-rekannya. Ada akting lucu yang mereka peragakan. Hilton berjalan dengan kedua tangan ke belakang, seolah-olah seperti diborgol. Sementara rekannya Thierry Ganthuessi dengan tangan kiri menarik kerah baju Hilton, seakan Hilton menjadi pesakitan. Aksi keduanya ini disaksikan oleh rekan-rekannya sembari mereka mengumbar tawa.
Hilton dan Thierry pun terbahak memeragakan drama yang seolah-olah Hilton diborgol dan digiring polisi atas kasus yang kini sedang menderanya.
Sementara Augie Bunyamin berjanji akan mengungkapkan kronologis yang sebenarnya terjadi pada Hilton, dalam konferensi pers pada hari ini pukul 11.00 siang di Hotel Swarna Dwipa.
“Konferensi persnya hari ini (kemarin) tidak jadi, sebab saya saat ini masih berada di Jakarta,” kata Augie yang juga Direktur Utama Hotel Swarna Dwipa ini.
Sebelumnya pihak Kepolisian Polres Metro Kota Tanggerang, Banten sudah menetapkan Hilton bersama rekannya Leandro Lopes Dos Santos, sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap pramugari Lion Air, LS di apartemen Modernland Tangerang, 22 Faberuari lalu. Kedua tersangka ini dijerat pasal 285 tentang pemerkosaan dan 28889 jo pasal 53 KUHP tentang pencabulan. Dengan ancaman di atas lima tahun penjara. Dengan jaminan yang diberikan oleh pihak manajemen SFC dan kedubes Brazil, Hilton bisa bebas bersyarat.
Namun, Augie tetap akan menjelaskan duduk persoalan sebenarnya yang membelit Hilton sekarang. Menurutnya pemberitaan selama ini yang beredar di media massa akan diklarifikasi pada jumpa pers hari ini. (cw2)
Lim Bertarung Hingga 100 Menit
GELANDANG bertahan Lim Joon Sik dalam kondisi bugar dan siap diturunkan menghadapi Persisam Putra Samarinda, Sabtu (3/3/2012)
nanti. Ia akan bertarung melawan Eka Ramdhani, Lopici dan Fagundez, gelandang andalan Persisam yang dikenal memiliki determinasi tinggi dan memiliki umpan-umpan akurat.
"Kondisi saya baik, saya siap diturunkan selalu dalam setiap pertandingan," jelas Lim.
Gelandang asal Korea Selatan ini mengatakan, setiap kali diturunkan harus bermain normal dalam artian, all out dan siap bertarung 100 persen dan hingga 100 menit.
"All out dan harus bermain hingga 100 menit, itu harus siap," jelasnya.
Ketika ditanya siapa pemain yang perlu diwaspadai, Lim mengaku tidak terlalu paham."Saya mengikuti instruksi pelatih dan arahannya di lapangan. Intinya saya mengisi setiap celah yang kosong dan terus berlari tanpa henti," jelasnya.
Tidak ada yang meragukan kualitas Lim Joon Sik. Bahkan Pelatih Persisam Samarinda Hendri Susilo memuji Lim sebagai pemain asing terbaik di Indonesian Super League (ISL).
"Dia kuat dan pekerja keras, cerdas dan dia ruh permainan SFC," jelas Hendri.
Bahkan sembari bercanda, Hendri mengakui jika mantan pemain Ulsan Hyundai itu tidak lagi, bermain atau dilepas Laskar Wong Kito, maka Persisam siap menampung pemilik tinggi 178 cm itu di musim depan.
"Jika dia tidak lagi SFC, ya. Maka kami siap menampung. Terus terang untuk gelandang bertahan dia yang terbaik saat ini," jelas Hendri.
nanti. Ia akan bertarung melawan Eka Ramdhani, Lopici dan Fagundez, gelandang andalan Persisam yang dikenal memiliki determinasi tinggi dan memiliki umpan-umpan akurat.
"Kondisi saya baik, saya siap diturunkan selalu dalam setiap pertandingan," jelas Lim.
Gelandang asal Korea Selatan ini mengatakan, setiap kali diturunkan harus bermain normal dalam artian, all out dan siap bertarung 100 persen dan hingga 100 menit.
"All out dan harus bermain hingga 100 menit, itu harus siap," jelasnya.
Ketika ditanya siapa pemain yang perlu diwaspadai, Lim mengaku tidak terlalu paham."Saya mengikuti instruksi pelatih dan arahannya di lapangan. Intinya saya mengisi setiap celah yang kosong dan terus berlari tanpa henti," jelasnya.
Tidak ada yang meragukan kualitas Lim Joon Sik. Bahkan Pelatih Persisam Samarinda Hendri Susilo memuji Lim sebagai pemain asing terbaik di Indonesian Super League (ISL).
"Dia kuat dan pekerja keras, cerdas dan dia ruh permainan SFC," jelas Hendri.
Bahkan sembari bercanda, Hendri mengakui jika mantan pemain Ulsan Hyundai itu tidak lagi, bermain atau dilepas Laskar Wong Kito, maka Persisam siap menampung pemilik tinggi 178 cm itu di musim depan.
"Jika dia tidak lagi SFC, ya. Maka kami siap menampung. Terus terang untuk gelandang bertahan dia yang terbaik saat ini," jelas Hendri.
Langganan:
Postingan (Atom)