Kamis, 23 Februari 2012

Juara Paruh Musim Makin DekatSriwijaya FC makin dekat dengan juara paruh musim atau putaran pertama, setelah mengamankan satu poin dari PSMS Medan dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), di Stadion Teladan Medan, Senin (20/2).

Laskar Wong Kito kini mengantongi 27 poin dan harus menyapu bersih tiga laga kandang saat menghadapi Persisam Putra Samarinda, Sabtu (3/3), kemudian Mitra Kukar Kamis (8/3) dan Persiram Putra Samarinda(17/3), sehingga mendapatkan 36 poin maksimal. Itu menjadi garansi untuk mempertahankan puncak klasemen dari Persipura.

Pesaing terdekat mereka adalah Persipura Jayapura yang kini mengemas 24 poin dan menyimpan lima laga sisa. Diprediksikan, tim berjuluk Mutiara Hitam itu, akan menyapu bersih tiga laga kandang mereka, kemudian mencuri dua poin di dua laga tandang.

Sehingga total tambahan mereka ada 11 poin. Artinya Persipura bisa mengantongi 35 poin di akhir putaran pertama.

“Persaing terdekat kami Persipura. Namun kami tidak melihat berapa poin yang mereka miliki. Saat ini yang terpenting bagaimana kami harus fokus di tiga laga kandang,” jelas pelatih SFC Kas Hartadi.

Sementara itu, terkait dengan jalannya pertandingan lawan PSMS, pelatih asal Solo ini menilai lawan PSMS Medan begitu berat, sehingga terjadi benturan-benturan dan beberapa kartu kuning. Tetapi menurut dia, seharusnya SFC mendapatkan tiga poin karena lebih banyak menciptakan peluang dan bermain lebih baik dari tuan rumah.

Menurutnya, usai pertandingan ini para pemain akan diliburkan selama lima hari dan kembali berkumpul di Palembang pada Senin (27/2) pagi. “Libur kami berikan karena pemain juga butuh libur agar lebih fresh menghadapi tiga laga penting berikutnya,” urai Kas.

Berlangsung Keras
Dalam laga ini kiper Ferry Rotinsulu menunjukkan kualitasnya sebagai kiper terbaik di ISL. Setidaknya, empat kali dia melakukan penyelamatan dari tiga tendangan bebas dan satu bola liar di mulut gawang. Sementara lini pertahanan yang mengandalkan Supardi, Mahyadi, Thierry Gathuessi dan Ahmad Markus Bahtiyar juga tampil kompak.

Adapun jalannya pertandingan berlangsung sengit, PSMS Medan dengan ciri khas permainan rap rap-nya berusaha menekan di 15 menit awal. Setidaknya tiga peluang dari free kick Luis Alejantro Pena masih ditepis Ferry Rotinsulu.

Sementara Kayamba Gumbs dkk juga menciptakan dua peluang matang dari permainannya, tendangan chips-nya, diamankan masih Markus Haris Maulana kiper PSMS, sementara tendangan Hilton masih melambung.

Permainan di babak kedua juga juga berlangsung cepat dan keras, namun Laskar Wong Kito lebih menguasai permainan dengan dominasi variasi bola panjang maupun pendek di 20 menit pertama, yang dimainkan Hilton dkk di areal pertahanan lawan. Setidaknya, ada tiga peluang matang yang didapatkan SFC namun M Ridwan gagal mengeksekusi bola.

Sedangkan PSMS terus mendapatkan tendangan-tendangan bebas yang mengganggu konsentrasi lini belakang. Namun hingga laga berakhir, kedudukan tetap bertahan 0-0. Dalam pertandingan ini, wasit memberikan tiga kartu kuning, dua untuk pemain SFC Mahyadi dan Markus Bahtiyar, sementara dari pihak PSMS diberikan kepada Zulkarnain. Menjelang menit akhir Thierry Gathuessy tampak melanggar keras In Kyun Oh hingga hidungnya berdarah, pemain asal Korea itupun harus ditarik keluar, beruntung wasit tidak memberinya kartu kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Defender Black Wait