Kamis, 02 Februari 2012

Panggung KayambaLaga Sriwijaya FC melawan salah satu tim dari Papua, Persidafon Dafonsoro pada Sabtu (4/2) besok, akan menjadi panggung dua sosok sentral kedua tim, yaitu Keith Jerome ‘Kayamba’ Gumbs dan Claude Parfait Ngon A Djam.

Kedua pemain layak jadi sorotan karena sempat merumput bersama Sriwijaya FC selama satu musim, 2008/2009. Ngon termasuk sukses bersama SFC sebab semasa itu, mampu melesakkan 22 gol di pentas ISL. Sementara tandemnya Kayamba berhasil menyumbangkan setengah dari gol Ngon. Sayangnya kondisi Ngon yang kerap cedera, membuat manajemen terpaksa tidak memperpanjang kontraknya.

Selepas dari SFC, Ngon kemudian pindah ke Persebaya Surabaya pada musim 2009/2010, namun performanya bersama tim Bajul Ijo ini tidak begitu bagus, juga akibat cedera. Dia pun hanya bermain sebanyak 10 kali dengan tiga gol. Selepas dari Persebaya pemain asal Kamerun ini berlabuh ke Persidafon.

Lagi-lagi, cedera hamstring yang kerap dialaminya seolah menjadi momok bagi klub yang dibelanya. Sejak direkrut Ngon baru bermain lima kali dan belum satupun gol yang diciptakannya. Terakhir dia bermain melawan Persiwa (9/1) kemarin, setelah itu Ngon tidak lagi diturunkan.

“Ada tiga pertandingan yang tidak Ngon lewatkan, yaitu saat melawaan Arema Indonesia, Persela Lamongan dan Deltras Sidoarjo,” kata Pelatih Kepala Persidafon Sergei Dobrovin ketika ditemui di Hotel Sandjaja, Kamis (2/2).

Menurutnya, Ngon A Djam masih belum tentu akan diturunkan karena pasca cederanya yang dialaminya saat melawan Persiwa. “Sewaktu melawan Deltras ia hanya masuk line up cadangan dan tidak diturunkan. Sekarang, kondisi Ngon A Djam masih 50-50 sebab ia masih mengalami cedera otot, namun kita akan lihat kodisi terakhirnya mudah-mudah ia lebih termotivasi saat bertemu mantan klubnya ini,” harapnya.

“Meski belum pasti Ngon akan dimainkan, namun kita masih memiliki penyerang lokal, Pattrick Wanggai. Saat ini penampilan Pattrick sedang melonjak dengan berhasil mencetak enam gol,” ucap mantan arsitek PKT Bontang ini.

Menjadi tugas berat bagi Thierry, dan Nova untuk mengawal ketat pergerakan Wanggai yang dikenal gesit, dan mampu mencetak gol dalam kondisi sulit sekalipun.

Sedang Onfire
Sementara sosok Kayamba belum tergantikan meski usianya mendekati kepala empat. Pemain kelahiran 11 September 1972 ini bisa dibilang roh dari permainan SFC, segudang pengalamannya menjadikan permainan SFC lebih hidup dan bervariasi. Bergabung sejak tahun 2007, Kayamba kini sudah mencetak gol terbanyak, 58 gol dari berbagai kompetisi. Terlebih pemain yang posisinya juga merangkap sebagai asisten pelatih SFC ini, sedang onfire setelah menjadi top skorer sementara bersama Hilton Moreira dengan delapan gol.

“Kayamba merupakan sosok yang pemain yang mampu memimpin pemain lainnya di lapangan. Meski umurnya sudah 40 tapi fisiknya bisa dibilang paling kuat, bahkan pemain yang lebih mudah juga kalah. Pergerakannya sangat merepotkan lawan bahkan ia sering membantu pertahanan, dan menjemput bola tidak hanya diam saja di depan,” puji Pelatih Kepala SFC, Kas Hartadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Defender Black Wait